Pj Bupati Aceh Tenggara Tinjau Lokasi Banjir di Hari Pertama Bertugas

Pj Bupati Aceh Tenggara, Taufik ST MSi, bersama tim, melakukan peninjauan lokasi longsor jalan di sejumlah wilayah terdampak pada hari pertama bertugas, Minggu (13/10/2024). FOTO/ MTI

Kabarnanggroe.com, Kutacane – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Tenggara, Taufik ST MSi, melakukan peninjauan lokasi banjir di sejumlah wilayah terdampak pada hari pertama bertugas, Minggu (13/10/2024).

Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk respons cepat terhadap bencana banjir yang melanda beberapa kecamatan di Aceh Tenggara. Bersama Kapolres Aceh Tenggara AKBP R Doni Sumarsono, perwakilan Dandim 0108, Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Nara Setia SE Ak MSi, serta sejumlah pejabat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi terkait, Pj Bupati mengapresiasi kerja cepat tim gabungan dalam penanganan banjir ini.

“Saya baru tiba tadi malam di Aceh Tenggara dan langsung turun ke lokasi terdampak banjir pagi ini. Kami melihat langsung kerusakan fasilitas umum seperti tanggul yang jebol, posko pengungsian, serta pelayanan kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, bencana banjir yang terjadi sejak Kamis malam, 10 Oktober 2024, pukul 19.01 WIB, disebabkan oleh curah hujan tinggi yang meningkatkan debit sungai-sungai utama, seperti Sungai Lawe Kinga, Sungai Lawe Alas, dan Sungai Lawe Bulan. Akibatnya, beberapa tanggul sungai jebol dan air meluap ke rumah warga serta fasilitas umum. “Tinggi air mencapai 1 meter atau setinggi pinggang orang dewasa,” terangnya.

Pj Bupati Aceh Tenggara, Taufik ST MSi, bersama tim, melakukan peninjauan lokasi banjir di sejumlah wilayah terdampak pada hari pertama bertugas, Minggu (13/10/2024). FOTO/ MTIS

Taufik mengatakan, dalam rapat bersama Forkopimda dan dinas teknis, telah ditetapkan status tanggap darurat bencana banjir. Laporan BPBD juga menyebutkan bahwa banjir mengakibatkan jebolnya beberapa tanggul sungai di desa-desa seperti Desa Lawe Hijo, Desa Buah Pala, dan Desa Pancar Iman, serta hanyutnya jembatan gantung di Jambur Mamang.

“Kami sangat mengapresiasi kesigapan BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan PDAM Tirta Agara yang telah mendirikan posko pengungsian, dapur umum, serta memastikan ketersediaan air bersih bagi warga yang terdampak,” ungkapnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Aceh Tenggara, Mohd Asbi, mengungkapkan bahwa banjir telah berdampak pada 58 desa di 13 kecamatan, dengan jumlah warga terdampak mencapai 4.004 jiwa. “Sejauh ini, ada 7 rumah rusak berat, 2 rumah rusak sedang, dan 5 rumah rusak ringan. Kami sudah menindaklanjuti dengan kajian cepat serta mengerahkan ekskavator untuk memperbaiki tanggul dan memperkuat tebing jalan,” kata Asbi.

Kondisi ini diperparah dengan lumpur yang menutupi jalan dan merusak lahan perkebunan, pertanian, serta perikanan warga. Salah satu jalan utama, Kutacane-Medan, di Desa Kuning I, Kecamatan Bambel, juga terganggu akibat luapan air Sungai Lawe Kinga.

“Penanganan banjir ini akan terus dilakukan, dengan fokus pada pemulihan tanggul dan fasilitas umum yang rusak serta pemberian bantuan kepada warga terdampak,” tandasnya.(MTis)