Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Ketua Fraksi PKB Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Mukhlis memberikan apresiasi untuk Pemerintah Kabupaten Aceh Besar atas langkah cepat dalam menyalurkan bantuan masa panik untuk korban kebakaran di Gampong Lamtamot Kecamatan Lembah Seulawah.
Menurut Mukhlis, aksi tanggap itu patut diacungi jempol. Pasalnya, kehadiran pemerintah ditengah duka para korban musibah itu bagian dari wujud pelayanan publik yang baik. Tak hanya itu, bagi Mukhlis kehadiran bantuan masa panik itu bagian dari komitmen pemerintah membantu meringankan duka masyarakat yang tertimpa musibah.
“Tidak ada yang ingin menerima musibah, namun itu sudah menjadi takdir yang maha kuasa. Nah, kehadiran pemerintah membantu meringankan derita para korban. Jadi, aksi tanggap terhadap musibah ini harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi,” kata Mukhlis kepada media ini, Jumat (14/3/2025).
Baginya Pemkab Aceh Besar membuktikan jika pemerintah mulai tanggap darurat dimana dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan . Ini meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana.
“Hal ini sudah harus bisa diperhatikan oleh masyarakat, tanggap darurat itu bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tapi semua elemen masyarakat juga harus tanggap darurat. Bagaimana kita bisa saling membantu meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah,” ucap nya.
Dewan utusan dari Dapil I itu juga mengajak semua elemen masyarakat, untuk sama-sama peduli terhadap korban kebakaran di Gampong Lamtamot.
“Mari kita ulurkan tangan untuk meringankan beban korban. Mudah-mudahan korban tetap tabah dan bisa bangkit usai menerima cobaan ini. Percayalah Allah memiliki rencana dibalik musibah itu,” tutur Mukhlis yang turut hadir malam penyerahan bantuan masak panik kala itu.
Ia juga menyebut, pentingnya pemahaman mitigasi bencana bagi masyarakat. Menurutnya mitigasi merupakana serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Kegiatan mitigasi inidapat dilakukan melalui pelaksanaan penataan ruangan, pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan, dan penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, pelatihan baik secara konvensional maupun modern.
“Jadi, untuk mengurangi dampak dari berbagai bencana termasuk dengan kebakaran, maka pemahaman mitigasi ini penting. Apalagi Aceh Besar ini memiliki wilayah yang sangat luas, selain laut, hutan di Aceh Besar juga luas. Jadi, ancaman berbagai bencana bisa terjadi, seperti kebakaran rumah, kebakaran hutan, tsunami, dan angin kencang. Maka dari itu saya kira mari sama-sama kita mulai sadar bencana,” ajaknya.
Hal paling penting bagi Mukhlis, masyarakat Aceh Besar khususnya Kecamatan Seulimuem dan Lembah Seulawah untuk terus siap siaga.
“Kesiapsiagaan meruapakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bancana melalui pengorganisasian dan langkah yang tepat guna dan berdaya guna sehingga kita bisa meminimalisir terjadinya korban baik itu nyawa maupun harta, selain itu,”kata Anggota DPRK Aceh Besar itu.
Ia juga beraharap, Pemkab Aceh Besar menyediakan satu unit armada damkar yang ditempatkan fi Gunung Biram Lamtamot. Pasalnya, sampai saat ini jika terjadi kebakaran mereka mengadalkan armada yang ditempatkan di Saree.
“Jarak tempuh Saree ke Gunung Biram itu mencapai 14 kilo meter, jadi, terlalu jauh. Sehingga ini tidak efektif dalam penanganan kebakaran. Harapannya Pemkab Aceh Besar mengadakan satu unit Damkar yang ditempatkan di Gunung Biram,” pungkasnya. (AMZ/CBOY)
