kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Rumah susun mahasiswa yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen yang berlokasi di Desa Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa Bireuen, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh sudah dirasakan manfaatnya.
Rusun dibangun dalam kawasan kampus dan yang diperuntukan khusus bagi mahasiswi dan diprioritaskan bagi mereka yang berasal dari luar daerah kabupaten Bireuen dinilai sangat membantu bagi para mahasiswa dan para orang tua siswa. Nadia Fitria salah seorang penghuni rusun UNIKI yang berasal dari Binjai Sumatera Utara mengatakan, sangat terbantu dengan adanya rusun UNIKI bantuan dari Kementerian PUPR ini, Senin,(13/03/2023).
“Selain lokasinya yang berdampingan dengan areal kampus, sehingga dapat memangkas biaya transportasi dan pihak kampus juga tidak mengutip biaya apapun selain untuk keperluan makan,” ujarnya.
Saat dimintai keterangan Wakil Rektor UNIKI Bireuen, Chairul Bariah menyampaikan keberadaan rusun sangat terbantu, yang pertama pertama adalah karena memang lokasinya itu ada di dalam komplek kampus sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dapat menghadiri perkuliahan.
“Bukan hanya melaksanakan pendidikan akademisi, anak-anak yang tinggal di asrama juga diajarkan membaca Al Qur’an dan kitab lainnya dalam agama Islam, sehingga setelah selesai bukan hanya ilmu akademik tetapi juga ilmu agama yang didapatkannya,”ujarnya.
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera I, Teuku Faisal Riza saat dimintai keterangannya mengatakan, pembangunan rumah susun bagi mahasiswa merupakan salah satu bentuk dukungan Kementerian PUPR dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Rusun UNIKI dibangun dengan tiga lantai dengan jumlah hunian 43 kamar dengan tipe 24 termasuk untuk para mahasiswa penyandang disabilitas. Sejumlah fasilitas meubelair seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi juga disediakan agar mahasiswa bisa tinggal dengan nyaman dan semangat belajar.
“Setelah diserahterimakan, seluruh aset tersebut menjadi milik UNIKI dan seluruh pengolahannya menjadi tanggung jawab pihak kampus, harapan kita rusun tersebut dapat dimaksimalkan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang ada,” ujarnya.