Kabarnanggroe.com, Jakarta — Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Pondok Indah, dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ, mengingatkan akan potensi dampak negatif isu kecurangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) terhadap kesehatan mental peserta Pemilu dan masyarakat pendukung secara umum.
Dalam sebuah webinar daring di Jakarta pada hari Selasa, 13 Februari 2024 Ashwin mengungkapkan bahwa isu kecurangan dalam Pemilu dapat memicu gangguan mental seperti kecemasan berlebihan. Menurutnya, peserta Pemilu yang merasa dirugikan oleh isu kecurangan cenderung mengalami tekanan psikologis yang signifikan.
“Gangguan mental tidak hanya memengaruhi para calon pemimpin, tetapi juga pendukung mereka yang fanatik atau terlibat aktif dalam mendukung pilihan mereka,” ujarnya.
Ashwin menekankan pentingnya menjaga stabilitas mental, baik bagi calon pemimpin maupun pendukungnya. Ia menyatakan bahwa stres yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan berlebihan, depresi, dan bahkan psikosis.
“Dalam kondisi tertentu, gangguan mental dapat berlanjut menjadi efek yang berkepanjangan jika tidak dikelola dengan baik,” tambahnya.
Dokter ini juga menyoroti bahwa penting bagi masyarakat untuk tidak terlalu stres menghadapi situasi politik, karena hal tersebut dapat membuat individu lebih rentan terhadap gangguan mental.
“Perasaan stres, kecemasan, dan ketakutan akan pilihan yang salah hanya akan merugikan negara ini secara keseluruhan,” tegasnya.
Ashwin mendorong pentingnya pengenalan dini dan penanganan yang tepat terhadap gangguan mental agar individu dapat menerima perawatan yang sesuai dan memperoleh bantuan yang diperlukan.
Melalui kesadarannya akan potensi dampak negatif isu kecurangan Pemilu terhadap kesehatan mental, Ashwin berharap bahwa dengan langkah-langkah yang tepat, semua pihak dapat menjaga kesehatan mental mereka dan mencegah dampak yang merugikan dalam jangka panjang.