Kabarnanggroe.com, Aceh Singkil – Jembatan penghubung 2 Kecamatan Kota Baharu dan Kecamatan Singkohor ke Kecamatan Gunung Meriah serta ke ibukota Kabupaten Aceh Singkil secara resmi bisa dilalui pada Jumat, (13/01/2023).
Hal ini setelah dilakukan peresmian Jembatan Handel Rimo atau jembatan penghubung dua kecamatan, oleh PJ. Bupati Marthunis, persemian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita.
Diketahui sebelumnya, perencanaan pembangunan jembatan ini dilakukan pada era Bupati Syafriadi Manik, dilanjutkan pelaksanaannya era Bupati Dulmusrid dan peresmian era PJ.Marthunis.
“Pembangunan jembatan ini mirip seperti permainan sepak bola, dimana Ia masuk pada waktu injury time mencetak gol. Artinya, selesai pembangunan jembatan ini, merupakan kolaborasi dari semua pihak,” jelasnya.
PJ Bupati mengapresiasi sejumlah pihak atas terselesaikannya Jembatan Handel, mulai dari Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang memilih kontraktor terbaik, hingga dalam tempo 4-5 bulan pekerjaan dapat terselesaikan.
“Kemudian apresiasi atas dedikasi pendampingan yang dilakukan oleh Kejaksaan Negeri Aceh Singkil, serta Kapolres Aceh Singkil dan jajaran, dimana setelah digunakan jembatan ini, bagaimana mengatur lalu lintas, mengingat jembatan ini banyak dilalui mobil perusahaan dengan tonase yang tinggi,” terangnya.
“Rasa terima kasih kepada masyarakat Rimo, atas terjaganya kondusifitas pembangunan jembatan, sehingga dapat memperlancar pekerjaan,” lanjutnya.
Selain itu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Aceh Singkil Erwinsyah Putra menceritakan, riwayat jembatan handel, dimana digagas atau direncanakan pada zaman Bupati Syafriadi Manik tahun 2017.
Lalu, dimulai pembangunan fisik jembatan pada tahun 2019, pada masa Bupati Dulmusrid, tahap pertama diplotkan anggaran hampir Rp10 miliar untuk kegiatan pembuatan oprit dan dua pilar, selanjutnya pembangunan rangka satu bentang 40 meter pada tahun 2020.
Pada tahun 2021, pembangunan dilanjutkan dengan diplotkan anggaran sebesar Rp 9 miliar lebih untuk pembangunan dua bentang jembatan.
Baru pembangunan tahap akhir pada tahun 2022, untuk pekerjaan pengecoran lantai dan oprit jembatan, hal ini, terjadi pada era Marthunis sebagai Pj Bupati.
“Jadi, pemerintah total menggelontorkan anggaran mencapai Rp 35 miliar untuk pembangunan jembatan tipe A ini,” terang Erwin.
Terakhir Kata Erwin Syahputra, Jembatan Handel memiliki panjang 120 meter dengan panjang oprit 45 meter didua sisi, sehingga keseluruhan panjang jembatan mencapai 200 meter.
“Kita patut bangga karena jembatan kilangan belum final, tapi jembatan handel sudah fungsi, mudah-mudahan ini menjadi amal jariyah di yaumil akhir kelak,” tutupnya. (Cek Man/Khairi)