Lomba Memancing se-Aceh Meriah, Dari Seratusan Doorpize Sampai Hadiah Utama Sepeda Motor

Peraih hadiah utama doorprize 'Banda Aceh Fishing Tournament 2025', Saraswati (keempat dari kiri) didampingi anggota DPRK Banda Aceh Tuanku Muhammad SPd I MA berpose bersama di depan gedung Km Nol, Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Minggu (12/10/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Lomba memancing se-Aceh yang bertajuk ‘Banda Aceh Fishing Tournament 2025’ berlangsung meriah, mulai dari memancing di pantai Gampong Pande/Gampong Jawa, Kecamatan Kutaraja sampai penarikan nomor undian doorprize di gedung Kilometer Nol.

Peserta yang berjumlah sekitar 1.000 pemancing, termasuk sejumlah anak-anak, remaja putri dan ibu rumah tangga memenuhi spot memancing di salah satu kawasan pariwisata populer di Banda Aceh sejak pagi hari.

Area berbatuan besar yang merupakan bronjong penahan ombak air laut menjadi tempat pemancing beradu ketangkasan memancing ikan dengan jenis dan bobot telah ditentukan panitia yakni Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh.

Dengan baju kaos seragam yang telah ditetapkan panitia, para pemancing ini ada yang datang secara rombongan atau juga sendiri-sendiri, bahkan anak dan ayah juga ikut menambatkan joran ke area pantai tersebut dengan gelombang air laut tidak terlalu bergemuruh.

Untuk area spot memancing telah ditetapkan panitia yang dibagi dalam beberapa kelompok, baik untuk pemancing tradisional maupun casting. Dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB, peserta harus menempati area sendiri dan dilarang pindah ke area lain.

Waktu yang telah ditetapkan juga harus diikuti, tahap pertama memancing pukul 08.00-12.00 WIB dan istirahat dua jam dan tahap kedua pukul 14.00 sampai 16.00 WIB. Pemantauan peserta dilakukan langsung oleh panitia, termasuk dengan drone.

Namun, malangnya, salah satu drone panitia jatuh ke laut, karena terkena lemparan tali pancing peserta, sehingga panitia harus menceburkan diri ke dalam air laut untuk mengambil kembali drone tersebut.

Peserta yang datang dalam lomba ini, bukan hanya pehobi, tetapi juga kelompok profesional yang tergabung dalam sebuah komunitas memancing yang tersebar di seluruh Aceh. Dalam lomba ini, bukan hanya kepiawaian, tetapi juga keberuntungan.

Sejumlah peserta yang telah berkumpul kembali untuk menunggu pengumuman juara memancing dan penarikan hadiah doorprize sempat berbincang-bincang dengan kelompoknya tentang lomba yang dinilai sangat menarik, walau hasil pancingan mereka tidak masuk kategori meraih juara.

Jurnalis Media Pos Aceh yang sempat nimbrung dengan mereka, berujar untuk kategori tradisional berat bandingkan kategori casting yang dikatakan banyak peserta hanya duduk-duduk saja tanpa ada yang termakan pancing.

Bahkan, peserta memancing lainnya menambahkan ada peserta yang berhasil mendapatkan ikan kerapu, tetapi diluar waktu yang ditetapkan panitia, yakni saat waktu istirahat sedang berlangsung atau 15 menit setelah ketentuan waktu habis, pukul 12.00 WIB.

Yang lain menambahkan, ada juga peserta yang salah menempati blok memancing, seharusnya blok 8, menempati blok 7. Saat ditanyakan, apakah ada mendapat ikan, seorang peserta menjawab tidak ada yang dapat, bahkan sentuhan ikan atas mata pancing juga tidak ada.

Ditambahkan, ada peserta di sampingnya mendapat ikan, tetapi terlebih dulu putus tali pancing, sehingga ikan terlepas kembali. Mereka juga mengulas drone yang melintasi tempat mereka memancing. “Kita tidak salah, kenapa drone diterbangkan terlalu rendah di tempat kami,” celutuk seorang peserta lomba memancing ikan di Gampong Jawa.

Hal lainnya juga mencuat, harga ikan kerapu hari bisa mencapai Rp 3 juta seekor. “Tampaknya, hari ini lain, satu ikan kerapu bisa sangat mahal, Rp 3 juta,” ungkap seorang peserta tentang hadiah untuk juara lomba memancing.

Bahkan, peserta lainnya menambahkan, ikan kerapu tidak ada harga lagi hari ini. Sebaliknya, ikan dasaran tidak dihitung panitia, bahkan dua ikan berukuran besar yang diletakkan di salah satu becak di blok 4. Peserta lainnya mentamsilkan, apalagi yang di TPI Lampulo, tentunya tidak akan masuk kategori.

Lainnya menambahkan ikan pari juga tidak masuk kategori, padahal juga ikan dan lainnya menimpali kecuali ikan buntal tak masuk kategori boleh-boleh saja. Mereka menyatakan seharusnya ikan yang boleh dimakan juga masuk kategori.

Saat ditanyakan tentang ikan, mereka kompak menjawab seperti ikan di TPI Lampulo, ikannya bersih, padahal memancing dekat karang laut. Lainnya berharap, lomba memancing tahun depan, kalau bisa dilaksanakan di Sabang.

Tetapi, lainnya mengungkapkan dengan banyaknya peserta sampai 800 orang, area spot memancing jadi sempit, seperti yang dialaminya duduk di atas bebatuan besar bersama ratusan peserta memancing lainnya.

Saat mereka menanyakan acara doorprize terlalu lama, panitia langsung mengumumkan untuk menarik nomor undian peserta dan bagi yang beruntung, akan mendapat beragam hadiah, termasuk alat pancing, uang tunai, sampai dua unit sepeda listrik dan satu unit sepeda motor jenis Honda Beat.

Peserta dan panitia ‘Banda Aceh Fishing Tournament 2025’ dengan antusiasi menunggu hasil penarikan nomor undian doorprize di depan gedung Km Nol, Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Minggu (12/10/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Penarikan nomor undian, sebagian dilaksanakan oleh sponsor yang juga memberikan hadiah doorprize yang berjumlah seratusan atau sekitar 1 dari 10 peserta mendapat hadiah doorprize. Saat panitia mengumumkan nomor undian, peserta yang beruntung langsung naik ke atas pentas dan mendapat sambutan hangat dari peserta lainnya.

Untuk hadiah utama sepeda listrik, doorprize ditarik olehPlt Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Kota Banda Aceh Ir Siswanto dan anggota DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar. Dua peserta yang beruntung, seorang remaja putra bernama Abdul Rasyid bersama Abdullah dari Tapaktuan meraih sepeda listrik.

Peraih hadiah doorprize sepeda listrik, Abdul Rasyid berpose bersama anggota DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar berpose bersama di depan gedung Km Nol, Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Minggu (12/10/2025) sore. FOTO/BEDU SAINI

Untuk hadiah utama doorprize, satu unit sepeda motor Honda Beat diperoleh oleh seorang remaja putri berusia 14 tahun asal Meulaboh, Aceh Barat yang masih duduk ke kelas 9 SMPN 4 Meulaboh. Dia datang bersama rombongan pemancing pria dari daerahnya.

Untuk juara memancing kelas tradisional, juga diraih dari Meulaboh, T Muhammad dari Pas Kopi Meulaboh dengan ikan barakuda berbobot 6.95 ons. Juara 2 diraih Taufik Wadi dengan ikan kerapu berbobot 4,5 ons.

Sedangkan juara kelas casting diraih Afrizal dengan bobot ikan 7,55 ons. Untuk juara 2 dan 3 tidak ada yang masuk kategori, sehingga diganti dengan 20 hadiah doorprize, uang tunai yang tidak disebutkan jumlahnya.

Seusai pembagian juara lomba memancing tradisional dan casting, serta hadiah doorprize, seluruh peserta membubarkan diri dengan kondisi jalan macet, dipenuhi kendaraan pengunjung yang akan pulang kembali ke rumah masing-masing, seiring shalat Maghrib sudah tiba.(Muh)