kabarnanggroe.com — Sigli – Pj Bupati Pidie Ir Wahyudi Adisiswanto meresmikan pembangunan bendungan Rukoh melalui sungai terowongan pengelak (River Closure) yang berada di Gampong Alue, Kecamatan Titeue Kabupaten Pidie, Senin (12/9/2022).
Pembangunan tersebut dikerjakan sejak akhir tahun 2018 dan ditargetkan selesai tahun 2023 mendatang, Bendungan Rukoh merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan konsep Nawacita yang digagas oleh Presiden RI, Joko Widodo.
PJ bupati Pidie Ir H. Wahyudi Adisiswanto mengatakan pembangunan tersebut Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera 1 Direktorat Jenderal Sumber Daya Air sebagai upaya mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan di Provinsi Aceh.
“Kita sangat bersyukur dan gembira dengan diresmikannya River Closure pada pekerjaan pembangunan Bendungan Rukoh. Tahap ini menjadi penanda dimulainya pembangunan utama bangunan bendungan, yang merupakan tahap inti dari suatu pembangunan bendungan,” kata Wahyudi
Ia menjelaskan, pembangunan bendungan multi purpose Rukoh ini memiliki nilai strategis, karena dapat mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan air baku serta kebutuhan air irigasi, baik untuk pertanian maupun perkebunan, juga dalam perkembangan perekonomian masyarakat, seperti bidang pariwisata. Selain itu dapat mendukung pelestarian lingkungan, hutan dan habitatnya.
“Sedangkan manfaat pembangunan Bendungan ini bisa mencegah erosi di bagian hulu dan mengendalikan banjir di bagian hilir, juga sebagai penampung air hujan, yang biasanya terbuang ke laut setiap tahun, untuk pengembangan sumber daya air di daerah sekitar,” ujar Ir H. Wahyudi Adisiswanto.
Dalan acara itu turut hadir pada kegiatan tersebut, unsur Forkopimda Pidie, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I, Heru Setiawan, bersama Satker dan PPK, dari rekanan, PT Nidya Karya, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya dan PT Andesmont Sakti, dan dari unsur konsultan supervisor.
Para pejabat Pemkab Pidie, Kabag Prokopim Setdakab Pidie, unsur Forkopincam Titeu dan Keumala, tokoh masyarakat Aceh, Zakaria A Saman (Apa Karya) serta Fadhlullah TM Daud, S.T. (Harmadi).