Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM meminta tim pelatih untuk mengevaluasi seluruh pemain Piala Soeratin U17 Aceh Besar sampai terbentuknya tim inti yang akan diturunkan di Sigli, Pidie.
“Ini sebagai uji coba pertama dan kita harus sikapi bersama dengan memberi pengertian dan pemahaman lebih lama lagi kepada pemain dalam latihan berikutnya,” katanya di depan pemain seusai laga melawan PSAA di Stadion Mini PSAA, Lampoh Keude, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu (13/8/2025) sore.
Dia menjelaskan pemain sudah ditetapkan posisinya, sehingga semuanya harus tahu tugas masing-masing. Dia mencontohkan, seorang striker harus haus gol dan sudah merencanakan berapa gol yang akan dicetak saat laga berlangsung.
Dikatakan, gol yang tercipta bukan dari kiper, tetapi dari seorang striker dan itu menjadi tugas utamanya dalam sebuah pertandingan. Tamsilannya itu bermakna, kemenangan harus diraih dalam setiap pertandingan nantinya di laga kualifikasi Piala Soeratin zona Aceh di Sigli.

Dengan meraih kemenangan, maka tentunya peluang untuk lolos ke Piala Soeratin Nasional 2025 akan diperoleh, sekaligus mempertahankan juara bertahan Piala Soeratin zona Aceh 2024 lalu.
Mariadi juga meminta ketegasan kepada pemain, ‘Apakah seluruh pemain siap’ yang dijawab dengan lantang oleh seluruh pemain ‘Siap’. Tetapi, dia berharap kesiapan itu harus ditunjukkan dalam laga di Sigli melawan dua musuh bebuyutan.
Seperti diketahui, PSAB Aceh Besar berada di Grup A bersama Bintang Aceh FC Aceh Selatan, Mutiara Raya FC Pidie dan Persas Sabang. Grup ini disebut sebagai grup neraka dengan kekuatan tim hampir merata.
Sebelumnya, Manajer Wahyu ‘Al-Yunirun’ mengatakan setiap pemain memiliki pos masing-masing dan harus selalu mengikuti instruksi pelatih saat melakoni laga pertandingan.
“Jika pelatih mengatakan A, maka A, bukan B,” jelasnya. Dia mencontohkan, antara kepala dan kaki harus satu, karena kepala sebagai pergerakan kaki dalam memainkan bola dan itu belum dimiliki oleh para pemain.
Sedangkan salah seorang Pengurus PSAB, Musliadi mentamsilkan “Bola” sebagai kata kunci dalam memainkan pertandingan. Disebutkan, B berarti bodi, O berarti otot, L berarti lari dan A berarti akal.
Disebutkan, dari empat kata ini, A yang paling penting, karena seorang pemain harus memainkan akalnya saat bertanding, seperti mengarahkan bola kemana seharusnya.
Tetapi, untuk bodi juga sangat dibutuhkan saat duel dengan pemain lawan dan lari lebih dibutuhkan saat sprint dengan pemain lawan dalam merebut bola. Namun, katanya, dari semuanya, kata A yang harus dimainkan dalam setiap pertandingan.
Dia berharap seluruh pemain harus mampu mengevaluasi diri sendiri dan harus dipastikan dapat memahami sendiri atas pemaknaan tersebut. “Pikirkan makna dari kata Bola itu,” harapnya.

Dia menegaskan hal itu harus terlihat saat kembali melakukan uji coba pada Jumat (15/8/2025), akal harus dimainkan saat laga sedang berlangsung, sehingga pertandingan akan berlangsung seru dan menarik, sekaligus dapat meraih kemenangan.
Sementara itu, pelatih Mukhlis Nakata mengakui chemistry belum terdapat dalam timnya, sehingga harus segera ditemukan pada latihan berikutnya, sebelum laga uji coba kedua.
Dia mengaku pola latihan sudah dapat diterapkan oleh pemain, tetapi kebersamaan tim secara utuh belum terlihat, khususnya semangat meraih kemenangan. Disebutkan, ada satu teknik belum diberikan yakni transisi dari serangan ke pertahanan dan juga sebaliknya.
Nakata menyatakan pertandingan ini juga sebagai bahan evaluasi pemain, sehingga akan dapat ditetapkan pemain inti nantinya pada latihan dan uji coba terakhir sebelum menuju Sigli.(Muh)