Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar yang telah berlatih hampir sebulan mulai mempertajam serangan dan memperkuat sektor pertahanan dalam latihan di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Jumat (13/6/2025) sore.
Latihan yang dimulai di bawah terpaan sinar matahari yang menyengat dengan suhu 33 derajat Celcius benar-benar menguras tenaga, sehingga keringat mengucur deras dari balik baju kaos yang dikenakan pemain dan juga pelatih.

Pelatih Mukhlis Nakata bersama asisten M Hidayat terus menggembleng para pemain yang masih berusia muda ini dengan sejumlah skema jelang laga resmi akan dimulai pada pekan terakhir bulan Juni 2025 ini.
Sektor pertahanan dan serangan menjadi fokus latihan, seiring masih terlihat berbagai kelemahan yang harus segera diperbaiki, khususnya pergerakan pemain saat melakukan serangan dan pertahanan.
Sebelumnya, dilaksanakan latihan operan bola dari kaki ke kaki dengan skema berbeda dibandingkan hari-hari sebelumnya, tetapi pada dasarnya one touch atau sentuhan pertama tetap diutamakan, agar para pemain tidak berlama-lama menguasai bola.

Semua pemain harus mengikuti pola yang diterapkan pelatih di bawah suhu menyengat, sehingga tidak ada candaan atau tawaan, karena semuanya harus berjibaku dengan kondisi lapangan yang panas.
Latihan yang dibagi dalam beberapa kelompok ini dilanjutkan dengan latihan melakukan serangan dan bertahan setengah lapangan melalui pergerakan pemain yang tepat. Nakata berulang-ulang memberi petunjuk kepada pemain atas posisi yang harus ditempati saat bola dikuasai rekannya.
Nakata menyatakan latihan taktikal ini untuk membentuk tim yang solid, mulai dari bek, gelandang, sayap dan striker yang diistilahkannya ‘box to box’ yakni posisi pemain disesuaikan dengan pergerakan bola.

Seperti dalam latihan, seorang kiper awalnya memberi bola kepada pemain terdekat, kemudian bola dialirkan ke sayap untuk melakukan passing jauh ke depan atau rekan terdekat saat lawan mencoba merebut bola.
Jika ada pemain melakukan kesalahan, maka Nakata langsung menghentikan latihan untuk memberi contoh kepada pemain, ke mana bola harus dialirkan saat seorang pemain menguasai bola.
Passing dan crossing masuk dalam latihan ini, untuk memberi kesempatan seorang striker menjebol gawang yang dikawal oleh seorang kiper. Latihan serangan dan bertahan ini menjadi bagian penting dalam meningkatkan kemampuan menyerang dengan efektif dan bertahan dengan kuat.
Termasuk, meningkatkan keterampilan dalam transisi antara keduanya, di mana seperti dua penyerang menghadapi dua bek untuk menjebol gawang dalam sudut sempit, baik melalui tendangan melambung maupun mendatar.
Transisi pemain dalam melakukan serangan atau juga bertahan harus dipahami pemain dengan baik, seperti saat menyerang, tiba-tiba ada serangan balik, maka seluruh pemain mundur ke area pertahanannya sendiri.

Sehingga, latihan ini juga untuk meningkatkan kemampuan dalam mempertahankan diri dari serangan lawan, seperti pertahanan man to man atau kemampuan dalam kerja sama tim untuk mempertahankan daerah tertentu, seperti formasi pertahanan.
Kerja sama tim sudah dilakukan dalam sejumlah pelatihan dan dalam show game ini, belum semua pemain dapat melakoni dengan baik. Sehingga, konsistensi dalam berlatih menjadi kunci untuk mencapai kemajuan, seperti para pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar ini yang terus digembleng dengan keras, tetapi bijak.
Nakata bersama Hidayat tidak bosan-bosannya mengarahkan pemainnya untuk bermain dengan baik, mulai dari latihan individu, kelompok dan diakhiri dengan show game yang merupakan kelanjutan dari latihan sebelumnya.
Dari show game, dapat dilihat kemampuan para pemain dalam menempati posisi saat menyerang dan juga bertahan. Tim ini tampaknya harus mempertajam sektor serangan yang menjadi tumpuan meraih kemenangan, melalui striker yang telah dipilih.
Sebelum laga uji coba, sektor serangan melalui berbagai pola harus diperkuat, termasuk pola menendang bola dari berbagai sudut lapangan yang tampaknya menjadi bagian yang harus segera dibenahi.(Muh)