Pemain Sepak Bola Pra PORA Aceh Besar Tingkatkan Kemampuan Sprint, Crossing dan Passing

Pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar melaksanakan latihan sprint di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Seluruh pemain Pra PORA Aceh Besar mengikuti latihan kemampuan sprint, crossing dan passing bola di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi.

Pelatihan yang dimulai pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB dipimpin Mukhlis Nakata bersama asisten M Hidayat dan pelatih kiper Rahmanuddin dengan tujuan meningkatkan kemampuan pemain, sehingga akan siap melakoni laga uji coba dan juga resmi.

Berlari keliling lapangan menjadi pembuka latihan dan bagi yang terlambat diberi hukuman push dan berlari keliling lapangan seperti pemain sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan jogging berupa sprint maju-mundur beberapa kali, termasuk cara menghadang laju bola.

Latihan ini yang benar-benar menguras tenaga sempat membuat sejumlah pemain tergelincir, akibat rumput licin seusai hujan deras malam sebelumnya. Di bawah cuaca mendung dan hujan gerimis dengan suhu 25 derajat Celcius, membuat para pemain tampak bersemangat melakukan latihan dengan gembira.

Hal itu berbanding terbalik dengan latihan sebelumnya, keringat mengucur dari pemain, sehingga harus jeda beberapa kali, karena matahari yang bersinar benar-benar menyengat tubuh, dengan suhu mencapai 31 derajat Celcius.

Pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar melaksanakan latihan tiki-taka di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Nakata yang terus menggerakkan pemain melakukan latihan dengan benar, juga ikut sprint bersama pemain, sekaligus menunjukkan cara yang benar dalam menggerakkan kaki saat berlari.

Sedangkan M Hidayat terus memperhatikan pemain berlari dan sekali-kali memberi peringatan kepada pemain untuk lari. Pemain tampak terus berulangkali melakukan sprint yang semakin lama semakin membaik.

Apalagi, para pemain ini sudah melakukan latihan di pasir putih Lampuuk dengan tumpuan kaki lebih empuk dibandingkan tanah liat yang keras. Sprint ini memegang peranan penting dalam mengatur serangan, sekaligus menggagalkan serangan lawan.

Kecepatan sprint sangat dibutuhkan dalam mengejar long passing saat membangun serangan langsung ke dekat area kotak 12 pas, khususnya melalui sektor sayap kiri dan kanan.

Pada satu sesi latihan para pemain bertahan harus berlari cepat untuk mencegah bola masuk gawang, sesuai kiper salah langkah dalam mengantisipasi bola. Pelatihan ini dilakukan berulangkali dengan pemain secara bergantian.

Salah seorang pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar mencoba menghalau bola masuk gawang dalam latihan di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Gelak tawa sempat pecah, saat seorang pemain kedodoran ketika mencoba menghalau bola masuk gawang. Padahal, ini menjadi bagian dari latihan sebelumnya, sprint secepat mungkin untuk merebut bola atau juga mencegah lawan menguasai bola.

Pelatihan selanjutnya dibagi untuk masing-masing posisi. Bagi bek, gelandang dan pemain sayap melakukan latihan berkelompok dengan satu pemain penghadang dengan pelatih M Hidayat. Operan pendek yang dikenal dengan tiki-taka ini sangat dibutuhkan dalam melakukan serangan mulai dari bawah.

Dalam sepak bola modern saat ini, kiper tidak harus langsung menendang jauh bola ke tengah lapangan, tetapi memberi ke pemain dengan posisi teraman untuk selanjutnya menggecarkan serangan ke area pertahanan lawan.

Pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar mencoba menendang bola ke dalam gawang tanpa kiper dalam latihan di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Permainan tiki-taka ini awalnya dikenalkan oleh pemain Barcelona dan Timnas Spanyol serta serangan cepat diperagakan oleh Timnas Belanda dengan sebutan ‘Total Football’.

Nakata yang dikenal sebagai pemain gelandang Persiraja memberi pelatihan kepada striker dalam upaya menjebol gawang melalui kaki kiri dan kanan, serta sundulan kepala.

Pelatihan yang berlangsung selama dua jam itu tidak ada jeda, seluruh pemain tampak tidak kelelahan, bahkan terus tampak bersemangat berlatih. Namun, pelatih Nakata menyadari pelatihan sudah melewati waktu, sehingga harus diakhiri.

Sementara itu, pelatih kiper Rahmanuddin memberi latihan kepada kipernya dalam cara menangkap bola yang katanya sudah mencapai 80 persen. Dia mengakui untuk reaksi posisi menghadapi serangan lawan masih perlu dipertajam.

Pelatih Rahmanuddin menendang bola ke kiper sepak bola Pra PORA Aceh Besar dalam latihan di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Begitu juga dengan antisipasi gawang kebobolan dan lemparan bola untuk melakukan serangan balik, masih harus diperkuat lagi. Untuk operan long pass ke tengah lapangan juga diperagakan.

Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan kiper melakukan tendangan ke pemain sendiri yang berada di tengah lapangan, sehingga dapat melakukan serangan dengan baik.

Kiper dan pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar bersiap menyambut bola tendangan dari sayap dalam latihan di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Selasa (13/5/2025) pagi. FOTO/MUHAMMAD NUR

Untuk latihan berikutnya untuk pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar ini akan ditentukan kemudian. Namun, persiapan untuk menempa mental dan fisik pemain di barak militer pada akhir pekan ini juga mulai dibahas.

Persiapan mental dan fisik pemain cabang olah raga paling bergengsi ini di barak militer diharapkan akan mampu meningkatkan kesiapan dalam meraih hasil terbaik dalam laga resmi nantinya, mulai dari fase grup Pra PORA sampai lolos PORA 2026 Aceh Jaya.(Muh)