kabarnanggroe.com, Jakarta – Pasca gempa, situasi di Turki semakin semrautan. Ini disebabkan penjarahan yang dilakukan oknum-oknum di wilayah gempa yang ditinggalkan pemiliknya.
Di Antakya, penduduk dan serta tim penyelamat yang datang dari kota lain menyebutkan kondisi keamanan memburuk. Beberapa warga yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa dan kini tidur di mobil atau tenda mengatakan barang berharga mereka termasuk emas telah dicuri.
Seorang pemilik toko elektronik, Yuksel Uzun, mengaku saat ini mulai mengemasi barang-barang tokonya seperti charger dan telepon seluler. Ia terlihat dibantu beberapa orang lainnya.
“Toko kami hancur. Penipu dan pencuri telah (menjarah) itu. Mereka mengambil apa yang mereka bisa. Kami tinggal dengan apa yang mereka tinggalkan,” katanya kepada Reuters, Senin (13/2/2023).
Ia mengatakan para penjarah tidak bisa masuk dari depan karena sistem perlindungan. Namun, mereka mendapatkan akses ke ruang penyimpanan dari belakang.
“Mereka menjarah di mana-mana. Pasar di seberang jalan, toko sepatu… Saya melihat mereka membobol apotek.”
“Polisi dan tentara yang tinggal di sini mengalami hal yang sama seperti yang kami alami. Jadi kami tidak dapat mengharapkan mereka mengambil tindakan yang diperlukan untuk beberapa hari pertama,” tambahnya.
Berkan Yogurtcuoglu, manajer toko, mengatakan menjarah supermarket pada hari-hari pertama adalah hal yang normal karena bantuan dan perbekalan baru tiba belakangan.
“Untuk beberapa hari pertama, semua orang menjarah supermarket karena mereka perlu. Saya menjarah supermarket karena saya membutuhkan popok untuk anak-anak saya,” paparnya.
Tak hanya toko yang masih berdiri, para penjarah juga menyerbu bangunan yang roboh. Mehmet Dilmez, seorang pemilik toko tekstil grosir, menjabarkan para penjarah memasuki tokonya melalui belakang setelah sebuah bangunan runtuh di sana dan membuka jalan masuk ke rumahnya.
“Mereka mengambil 70.000 lira dari laci. Mereka tidak mengambil banyak barang dagangan. Toko kami yang lain runtuh total. Barang-barang yang berserakan langsung dijarah. Kami menyelamatkan apa yang kami bisa,” ungkapnya.
Turki sendiri telah mengambil langkah tegas untuk menindak para penjarah. Menteri Kehakiman Bekir Bozdag mengatakan pada hari Minggu bahwa 57 orang telah ditangkap karena aksi pembobolan dan pencurian.
Hal serupa juga ditegaskan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Setelah pengumuman keadaan darurat, ia meminta masa penahanan para penjarah diperpanjang menjadi empat hari dari satu hari.
Gempa dengan M 7,8 yang mengguncang Selatan Turki pekan lalu telah meluluhlantakkan ribuan pemukiman warga. Tercatat, ada hampir 6 ribu bangunan yang roboh dan 13 juta warga terdampak.