Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Sebanyak 32 tim futsal dari SMA/SMK/MA se-Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar turut ambil bagian dalam turnamen bergengsi Tunas Bangsa Festival Competition 5 (TBFC 5) yang berlangsung di GOR Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, mulai 11–14 November 2025.
Ketua panitia TBFC 5 yang juga Wakil Humas SMA Negeri 9 Banda Aceh, Misri, S.Pd, menyampaikan bahwa turnamen tahun ini memperebutkan Piala Bergilir SMA Negeri 9 Banda Aceh dengan total hadiah mencapai Rp15 juta.
Kompetisi tersebut dibuka secara resmi oleh Kabid Pembinaan SMA dan PKLK, Dinas Pendidikan Aceh yang diwakili Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Kota Banda Aceh, Zulfikar, SE, M.Si.
“Event ini menjadi ajang silaturahmi antar pelajar sekaligus wadah pengembangan bakat olahraga futsal di kalangan siswa,” ujar Misri.
Ia menjelaskan dari total 32 tim tersebut, sebanyak 26 tim berasal dari sekolah-sekolah di Kota Banda Aceh, sementara 6 tim lainnya berasal dari Kabupaten Aceh Besar.
“Panitia juga menyiapkan beragam kategori penghargaan untuk memotivasi para peserta, yakni juara I – IV, tim fair play dan pemain terbaik. Selanjutnya kiper terbaik, top skor serta suporter terbaik I dan II,” kata Misri.
Sementara itu, Plt. Kepala SMA Negeri 9 Banda Aceh, Zulfikar, SE., M.Si., memberikan apresiasi kepada seluruh guru, panitia, dan siswa yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan tersebut.
“Ajang ini tidak hanya meningkatkan motivasi siswa dalam berolahraga, tetapi juga menjadi sarana pembentukan karakter. Olahraga melatih kerja sama, disiplin, sportivitas, dan semangat juang yang tinggi,” tegasnya.
Ia menambahkan kegiatan positif seperti TBFC 5 perlu terus didukung bersama sebagai upaya menjadikan sekolah sebagai zona aman bagi pelajar. Selain itu diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet muda potensial sekaligus mempererat hubungan antar pelajar di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Turnamen ini menjadi momentum untuk mengurangi keresahan masyarakat terkait isu-isu yang masih sering dikeluhkan, seperti bullying, tindakan kekerasan, kebiasaan merokok hingga penyalahgunaan narkoba. Kami ingin sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa,” pungkasnya. (Sdm).






