Sang Legend, Nakata, Tak Pernah Lelah Melatih Pemain Muda Pra PORA Aceh Besar

Duet pelatih sepak bola Pra PORA Aceh Besar, Mukhlis Nakata (kanan) dan T Helza Rahmad jelang laga melawan Aceh Tamiang di Stadion Blang Paseh Sigli, Pidie, Kamis (10/7/2025) sore. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Siapa yang tak kenal Mukhlis Nakata, sang legend Persiraja yang tetap setia bermain sejak awal sampai akhir di klub kebanggaan rakyat Aceh itu. Kesetiaannya terus ditunjukkan saat menjadi pelatih klub di bawah Askab PSSI Aceh Besar sejak 2024 lalu dengan menangani tim PSAB U-17 sampai Piala Soeratin pada 2024.

Tim muda Laskar Seulawah ini mampu lolos babak kualifikasi dengan meraih 3 poin tanpa bertanding dengan tim Kalimantan Selatan, Persetala Tanah Laut pada 7 Desember 2024. Kemudian bermain imbang dengan Persija Muda yang awalnya sempat unggul 2-1 pada babak pertama.

Tetapi, kembali sama kuat menjadi 2-2 pada babak kedua dan petaka terjadi pada injury time, hadiah penalti membuat PSAB Muda harus kalah terhormat 2-3. Pada laga ketiga atau terakhir kualifikasi, PSAB U-17 mengalahkan wakil Jambi, Persebri Batang Hari dengan skor tipis 1-0, sekaligus melangkah ke babak 16 besar.

Prahara injury time kembali di dapat pemain muda PSAB, saat sudah unggul 1-0 sampai waktu normal, Duta FC Banten berhasil menyamakan kedudukan 1-1 yang dilanjutkan dengan tendangan 12 pas. Dewi fortuna tidak memihak PSAB, tendangan terakhir berhasil digagalkan oleh kiper Duta FC Banten.

Sehingga, PSAB U-17 kembali kalah terhormat, apalagi Duta FC Banten akhirnya berhasil menjadi juara Piala Soeratin U-17 2024. Seusai melatih PSAB U-17, Nakata juga memberi pelatihan kepada tim PSAB senior yang berlaga di Liga 4 Nasional dengan hasil mengecewakan. Kemudian, manajemen PSAB kembali menunjuk Nakata sebagai pelatih Pra PORA.

Dimulai dari seleksi yang diikuti ratusan peserta, akhirnya terpilih 30 pemain, tetapi tiga mundur atau alasan lain, sehingga menjadi 27 pemain, terdiri dari 24 pemain dan tiga kiper pada April 2025. Latihan perdana dimulai 1 Mei 2025 di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya yang dipimpin Mukhlis Nakata bersama sang asisten M Hidayat dan pelatih kiper Rahmanuddin.

Ternyata, sebagian besar pemain dari tim PSAB U-17 yang bertanding di Piala Soeratin U-17 di Surakarta dengan performa apik, dua kali menang dan dua kali kalah secara terhormat pada injury time babak kedua. Tampak wajah-wajah sumringah, di antaranya M Andhika Putra yang merupakan kapten tim PSAB U-17 yang kembali dipercaya sebagai kapten tim Pra PORA Aceh Besar.

Kemudian, ada nama M Arkaan Fikri, M Raisul Mukarram, Nabil, Putra Syafrizal, termasuk M Tanzil, kiper Muhammad Zayyan alias Yoyok, Nazir Afthar, Muhammad Alfaiz dan sederetan nama baru lainnya. Tentunya, Nakata harus memoles lagi para pemain ini sesudah beristirahat cukup lama, apalagi jelang keberangkatan ke Surakarta, hanya punya waktu dua pekan berlatih, sehingga tidak maksimal.

Dari sini, dimulailah pelatihan di sejumlah lapangan berbeda di Aceh Besar dan satu di Banda Aceh selama hampir tiga bulan sebelum menuju babak kualifikasi cabang olahraga sepak bola Pra PORA. Selama pelatihan, kadang-kadang di bawah teriknya sinar matahari, Nakata dan Hidayat tetap melatih anak asuhnya dengan serius.

Sang legend ini telah mengatur agenda latihan secara bertahap, walau sebagian pemain berasal dari PSAB U-17. Dia tak bosan-bosannya memberi instruksi selama latihan, termasuk memberi contoh langsung bagaimana cara mengambil posisi saat bertahan dan juga menyerang. Bahkan, jika ada pemain yang tidak serius berlatih, langsung ditegurnya agar berlatih lebih serius lagi, sehingga latihan menjadi lebih hidup.

Latihan ini tidak melulu serius, tetapi kadang-kadang juga diselingi canda-tawa saat pemanasan agar pemain tidak tegang saat latihan taktik. Pola pelatihan yang dilaksanakan dua hari sekali atau juga tiga kali sepekan terus dilaksanakan dengan hasil ada peningkatan dari pemain yang mulai percaya diri dalam mengolah si kulit bundar.

Jelang laga resmi Pra PORA, pelatih T Helza Rahmad dan asistennya ikut membantu latihan beberapa kali di sejumlah lapangan. Sehingga, ada kombinasi pola latihan agar pemain tidak bosan. Sejumlah uji coba dilakukan dengan hasil menang dan juga kalah dari tim tarkam senior, termasuk dengan tim PSAB senior. Sebelum laga kualifikasi, uji coba dilakukan dengan tim Pra PORA Sabang dan Banda Aceh dengan hasil menang dan kalah.

Pada laga perdana kualifikasi Grup C di Stadion Cot Gapu Bireuen, Sabtu (28/6/2025), Aceh Besar menggulung Bener Meriah 3-0. Laga kedua, Senin (30/6/2025), bermain imbang 1-1 dengan Lhokseumawe dan terakhir melawan Bireuen kalah 2-3.

Sehingga, Bireuen sebagai juara Grup C lolos langsung PORA dan Aceh Besar runner-up harus masuk jalur playoff. Seusai kembali ke Banda Aceh, pemain kembali berlatih sebanyak tiga kali dan satu kali uji coba,

Uji coba dengan mengikuti turnamen Dessel Cup Seulimum, berhasil menang tipis 2-1 pada Rabu (9/7/2025) sore. Uji coba ini juga diikuti Nakata yang berperan mengatur pola permainan bagi anak asuhnya dan beberapa pemain senior PSAB lainnya.

Naas, Nakata mengalami cedera saat mengikuti turnamen, sehingga harus ditarik dari lapangan untuk mendapat perawatan. Padahal, laga playoff segera digelar di Stadion Blang Paseh, Sigli, Pidie, Kamis (10/7/2025) sore.

Dengan tertatih-tatih Nakata keluar lapangan dan saat laga usai untuk kembali pulang, Nakata tetap bisa mengendarai sepeda motor sampai ke rumahnya di Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.

Sampai di rumah, dia langsung mencari pengobatan alternatif dan juga minum obat penghilang rasa nyeri di pinggang. Keesokan harinya, Kamis (10/7/2025) pagi, dengan kondisi belum sepenuhnya, tetap berusaha datang ke Sigli.

Saat ditanyakan kondisinya di Sigli, dia mengaku belum benar-benar sehat, masih terasa nyeri di pinggangnya. Tetapi, demi tim Aceh Besar ini, dia tetap berusaha hadir di pinggir lapangan untuk memberi instruksi dari bench pelatih dan pemain.

Kehadirannya, ternyata mampu membangkitkan semangat pemain Pra PORA Aceh Besar untuk meraih kemenangan melawan Aceh Tamiang 2-1, sehingga lolos PORA Aceh Jaya 2026.

Itulah seorang Nakata, yang dikenal setia dalam dunia olahraga, hanya melatih klub resmi di bawah Askab PSSI Aceh Besar yakni PSAB dan Pra PORA Aceh Besar, sama seperti hanya bermain di klub Persiraja, walau tawaran banyak datang dari luar Sumatera, tetapi ditolaknya.

Saat ini, dia yang berada di bawah PSAB akan mengikuti proses mendapatkan lisensi pelatih bersama sang asisten Hidayat, sehingga bisa mendampingi langsung di pinggir lapangan saat anak asuhnya berlaga dalam ajang resmi PSSI.(Muh)