Meriahnya Tempat Persinggahan Pemain Sepak Bola Pra PORA Aceh Besar di Amuk Kopi Sigli

Ketua Tim Sepak Bola Pra PORA Aceh Besar, Mariadi ST MM (sedang telepon), Sekretaris Syahrizal atau Yahpi, Bendahara Tati Ariana dan jurnalis media Pos Aceh saat singgah bersama pemain di warung kopi Amuk Sigli, Pidie, Kamis (10/7/2025) jelang siang. FOTO/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Suasana di warung kopi Amuk Kota Sigli, Pidie benar-benar meriah pada hari itu.

Seluruh pemain, ofisial, pelatih, tim manajemen dan orang tua pemain berkumpul di warkop ini sebelum dan sesudah memenangkan laga playoff melawan Aceh Tamiang di Stadion Blang Paseh Sigli pada Kamis (10/7/2025) sore.

Kegembiraan pemain dan seluruh anggota tim terlihat sesudah laga. Berbanding terbalik sebelum laga, semuanya masih harap-harap cemas meraih kemenangan.

Para pemain banyak memesan teh dingin, yang langsung ditegur oleh ketua tim, Mariadi ST MM. Lainnya memesan teh hangat dan makan kue yang ada di warkop milik kerabat pelatih T Helza Rahmad.

Pelatih, pemain, ofisial dan tim manajemen makan siang bersama di warung kopi Amuk Sigli, Pidie, Kamis (10/7/2025) jelang siang. FOTO/MUHAMMAD NUR

Suasana tetap hening saat tim pelatih datang, khususnya Muklish Nakata yang masih tertatih-tatih saat jalan jelang makan siang.

Sebagian tim tiba sebelum siang, sekitar pukul 11.00 WIB. Seperti ketua tim dan rombongan pemain yang berangkat bersamaan dari Jantho.

Seusai makan siang dan shalat Zuhur, pemain rebahan di pondok belakang warkop. Wajah para pemain tampak masih diselimuti ketegangan, bahkan satu pemain mengalami sakit kepala.

Tetapi, ada tim dokter yang memberikan perawatan, sehingga pulih kembali jelang laga. Suasana memang belum nyaman di tengah teriknya matahari yang tiba-tiba mendung dan hujan turun.

Namun, sekitar pukul 02.00 WIB, seluruh pemain dan tim berangkat ke Stadion Blang Paseh Sigli.

Saat tiba, hujan deras masih turun, tetapi berangsur berhenti jelang pemain Pra PORA Aceh Besar dan Aceh Tamiang melakukan pemanasan.

Begitu kickoff dimulai sampai laga berakhir yang dimenangkan Aceh Besar, kecemasan berubah menjadi senyuman dan air mata.

Emak-emak yang awalnya cemas melihat putranya bertarung di lapangan, akhirnya bisa tersenyum lepas. Doa dan dukungan mereka terus menyertai pemain, sehingga ikut membantu memenangkan laga.

Aceh Besar menang 2-1 atas Aceh Tamiang, seperti diumumkan oleh komentator pertandingan. Para penonton langsung berhamburan turun dari tribun.

Kehangatan seorang ibu terhadap putranya yang bercucuran deras keringat usai laga terlihat jelas. Pelukan sang ibu langsung memulihkan lelahnya laga yang sangat menguras tenaga.

Para pemain sepak bola Pra PORA Aceh Besar bercengkerama saat duduk di warung kopi Amuk Sigli, Pidie, Kamis (10/7/2025) jelang siang. FOTO/MUHAMMAD NUR

Foto bersama untuk kenang-kenangan, betapa tingginya dukungan seorang ibu akan dapat dilihat selamanya.

Itulah drama di lapangan usai laga, pelatih, tim manajemen dan ofisial saling berpelukan bahagia, target lolos PORA yang hampir hilang akhirnya dapat dicapai.

Usai euforia secara sederhana, para pemain dan tim kembali ke Amuk Kopi. Di sini, wajah-wajah sumringah terpapar terang benderang.

Kegembiraan terus terpancar dari wajah pemain, kepenatan selama bertanding hilang seketika. Begitu juga dengan tim yang bisa berbicara sambil tertawa lepas.

Bravo tim sepak bola Pra PORA Aceh Besar. Dari tanah juara akan terus melahirkan juara-juara baru dengan wajah-wajah baru.(Muh)