Member FEVCI Kagumi Pesona Danau Lut Tawar

*Almuniza: Ayo ke Aceh, Kami Siap Berkolaborasi

Peserta member Ford Everest Club Indonesia (FEVCI) mengikuti Jambore Regional (Jamreg) 1 Sumatera di Danau Lut Tawar, Takengon, Aceh Tengah, Minggu (9/7/2023). FOTO/ DISBUDPAR ACEH

Kabarnanggroe.com, Takengon – Pesona Danau Lut Tawar semakin memikat dan menjadi daya tarik pelancong. Destinasi wisata yang menghadirkan lukisan alam dengan nuansa ‘Kota Dingin’ itu kini selalu menjadi incaran wisatawan nusantara, apalagi, Danau yang dilatarbelakangi bukit-bukit yang ditumbuhi pohon pinus tersebut selalu meninggalkan kesan indah di hati pengunjungnya.

Seperti yang diungkapkan Wadi, salah seorang member Ford Everest Club Indonesia (FEVCI) DKI Jakarta, yang sedang mengikuti kegiatan Jambore Regional (Jamreg) 1 Sumatera di Danau Lut Tawar, Takengon, Aceh Tengah, Minggu (9/7/2023).

Wadi mengungkapkan decak kagumnya melihat pesona Danau Lut Tawar. Menurutnya, Danau Lut Tawar dan geografis wilayah Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, sangat cocok baginya yang memiliki hobi menjelajahi destinasi wisata berbasis adventure (petualangan).

“Saya sangat menikmati liburan Lut Tawar, kita seakan menyatu dengan alam,” kata Wadi.
Wadi mengungkapkan, masyarkat di daerah yang terkenal dengan penghasil kopi itu sangat ramah terhadap wisatawan.

Suasana pada malam hari pada kegiatan Jambore Regional (Jamreg) 1 Sumatera Danau Lut Tawar, Takengon, Aceh Tengah, Minggu (9/7/2023). FOTO/ DISBUDPAR ACEH

“Kemarin saat ke sini kami juga tanya-tanya alamat ke masyarakat sekitar dan mereka merespon dengan sangat bagus. Kuliner di sini pun juga cocok dengan lidah orang luar Aceh, dan tentunya ini akan menjadi pengalaman baik dan menjadi tugas saya untuk memperkenalkan objek wisata ini ke rekan-rekan Pulau Jawa,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Ahmad Mualem, peserta Jamreg FEVCI asal Riau. Dia mengaku betah saat berkemah di pinggiran Danau Lut Tawar, apalagi dengan ditemani Kopi Gayo.

“Kotanya dingin dan suasananya tenang, ketenangan ini yang saya cari, karena tidak didapatkan di daerah saya,” imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris FEVCI Aceh, Darwan menuturkan ada 500 member yang mengikuti Jamreg 1 Sumatera di Takengon pada 7-9 Juli 2023. Para peserta pecinta mobil sport asal Amerika Serikat itu berasal dari Pulau Jawa dan Sumatra.

“Kegiatan ini bertema liburan keluarga dan sengaja pilih Aceh Tengah karena kami ingin memperkenalkan salah satu destinasi wisata Aceh yang berada di provinsi lain. Disini objek wisatanya masih asri dan treknya juga cocok dengan klub kami,” kata Darwan.

Selama menggelar event di Takengon, pihaknya turut berkolaborasi dengan masyarakat setempat. Hal itu dilakukan agar perekonomian daerah yang dikunjungi para member komunitas mobil Ford itu berdenyut.

“Dari makanan, tenda dan kebutuhan lainnya, semua kami pesan dari masyarakat disini. Selain itu kami juga menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) daerah ini. Semoga kegiatan kami ini memberikan dampak langsung terhadap meningkatnya pendapatan ekonomi masyarakat setempat,” tutupnya.

Beberapa peserta member Ford Everest Club Indonesia (FEVCI) melakukan foto bersama pada kegiatan Jambore Regional (Jamreg) 1 Sumatera di Danau Lut Tawar, Takengon, Aceh Tengah, Minggu (9/7/2023).
FOTO/ DISBUDPAR ACEH

_Almuniza: Ayo ke Aceh! Kami Siap Berkolaborasi_

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh, Almuniza Kamal mengucapkan terima kasih kepada komunitas FEVCI Aceh yang telah sukses menggaet ratusan wisatawan ke Takengon.

“Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman komunitas FEVCI Aceh yang telah sukses menghadirkan ratusan wisatawan ke Takengon, semoga komunitas lain juga akan melakukan hal yang sama dalam mengembangkan dan mempromosikan objek-objek wisata yang ada dibumi Serambi Mekkah ini,” ujarnya.

Almuniza menilai, yang dilakukan salah satu komunitas otomotif di Aceh itu turut membantu Pemerintah Aceh dalam mempromosikan budaya dan pariwisata, serta ikut mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah.

Oleh sebab itu, Ia mengajak seluruh komunitas/lembaga di Aceh berkolaborasi dengan Disbudpar Aceh dalam hal pelestarian budaya dan pengembangan potensi-potensi pariwisata yang terdapat di Tanah Rencong.

“Kita membuka peluang dan mengajak semua teman-teman komunitas bersinergi bersama kami dan juga para lembaga yang bisa menghadirkan kegiatan-kegiatan bersifat nasional di Aceh, Kami siap berkolaborasi,” pungkasnya.(Adv)