Kabarnanggroe.com, Sejumlah mahasiswa Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran melakukan proyek melawan kecanduan pornografi dan pornoaksi bagi remaja, yang diberi nama “Lawan Candu Baru”.
Proyek ini dilakukan mulai Oktober 2022 dengan terlebih dahulu melakukan riset dasar perilaku masyarakat. Selanjutnya dilanjutkan membangun kampanye sosial terstruktur sejak November 2022 hingga sekarang.
Salma, salah satu anggota dari kelompok Lawan Candu Baru, menjelaskan bahwa “Lawan Candu Baru” adalah sebuah platform akun sosial media yang memiliki orientasi untuk merekonstruksi perilaku, khususnya remaja. Tujuannya, agar remaja tidak terjerumus dan kecanduan pornografi.
“Kami menyadari, bukanlah hal yang mudah dan sebentar untuk melakukan suatu rekonstruksi perilaku. Kesadaran akan bahaya dan dampak dari suatu kegiatan atau candu merupakan langkah awal untuk mengubah mindset seseorang.
Apabila mindset seseorang telah berubah, maka selanjutnya akan terlihat dari bagaimana orang itu bertindak dan berkomitmen untuk merubah perilakunya secara kontinu,” ungkap Salma.
Salma menegaskan, timnya berupaya untuk mengedukasi para remaja di Indonesia melalui sosial media, khususnya Instagram agar informasi yang disampaikan bisa menjangkau “pasar” yang lebih luas.
“Kami pun mengajak para remaja atau pengikut sosial media kami untuk berkomitmen untuk melawan candu baru (pornografi) secara digital melalui sign virtual yang kami adakan melalui Snapgram,” ujar Salma.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu implementasi dari mata kuliah Psikologi Sosial melalui Outcome Based Education. Dalam mata kuliah ini mahasiswa melakukan sejumlah proyek sosial yang bertujuan untuk mengkonstruksi perubahan perilaku.
Pembina mata kuliah ini yang sekaligus Ketua Program Studi Sosiologi Dr. Hery Wibowo menjelaskan bahwa mata kuliah ini memberikan penguatan pemahaman tentang unsur/aspek individu dalam masyarakat, yaitu pemahaman dasar tentang hal-hal yang membangun perilaku seperti persepsi, sikap, atribusi dll.
Pemahaman tersebut merupakan bekal bagi mahasiswa sosiologi untuk lebih dalam memahami hal ihwal tentang individu dengan segala pola pikir, pola sikap, dan pola perilakunya sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat.
Adapun proyek sosial yang dilakukan menggunakan keterampilan “Social Marketing” yang sumber belajarnya diakses mahasiswa melalui laman Unpad Luhung (luhung.unpad.ac.id).
Lebih lanjut Hery menegaskan bahwa pengenalan aspek individu sebagai unit terkecil pembentuk masyarakat menjadi penting karena suksesnya pembangunan atau secara khusus pembangunan sosial adalah akumulasi dari etos dan kinerja terbagi individu warga negara.
Maka, bagaimana mahasiswa mengenal individu dan mencoba membangun konstruksi perilaku individu menjadi bekal keterampilan penting. Sikap dan perilaku individu yang baik, adalah cikal bakal pembentukan karakter dan peradaban masyarakat yang baik di kemudian hari. “Dalam mata kuliah ini, mahasiswa belajar untuk membangun upaya konstruksi perubahan perilaku individu, ke arah yang lebih positif bagi individu itu sendiri dan keluarga serta lingkungan sosial terdekatnya,” ujar Hery.(Hidcom/*)