Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif menyatakan upaya pencegahan stunting harus fokus pada tiga kelompok sasaran, yaitu kelompok remaja putri, kelompok ibu hamil, dan keompok balita.
“Kelompok sasaran yang perlu menjadi perhatian di kesehatan adalah pada saat sebelum hamil, pada saat hamil dan pada anak balita. Hal ini sangat penting untuk mencegah anak lahir stunting,” kata dr Hanif.
Pada saat sebelum hamil, lanjutnya, ada kelompok remaja putri. Pada kelompok ini yang menjadi program prioritas adalah pemberian tablet tambah darah (TTD) dan rutin screening anemia.
Pemberian TTD ini harus diberikan pada semua remaja putri, tingkat SMP dan SMA di seluruh Aceh selama 52 minggu dalam setahun.
“Pemberian tablet tambah darah ini diharapakan dapat diberikan secara rutin pada hari yang sama pada semua remaja putri setiap minggunya, selama 52 minggu dalam setahun,” ujar dr Hanif.
Kelompok sasaran selanjutnya yang perlu menjadi perhatian di sektor kesehatan yaitu pada ibu hamil. Mulai pemeriksaan kehamilan (ANC) selama 6 kali pada tenaga kesehatan terlatih, dua kali di antaranya harus dilakukan oleh tenaga dokter.
Pada kelompok ketiga, sasarannya adalah anak balita. Di kelompok ini mulai dari pemantauan tumbuh kembang, memastikan bayi mendapatkan ASI eksklusif sejak lahir hingga anak bersuia 6 bulan.
“Kemudian juga pemberian makan tambahan protein hewani bagi balita. Tatalaksana balita dengan masalah gizi seperti merujuk balita dengan masalah gizi di puskesmas atau rumah sakit, pemberian makanan tambahan pada balita gizi kurang dan gizi buruk,” jelas dr Hanif.
Hal lain yang penting untuk cegah stunting pada balita adalah upaya cakupan dan perluasan jenis imunisasai pada balita baik imunisaisi dasar, rutin, maupun tambahan.(Adv)