Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemain Piala Soeratin Aceh besar dari PSAB U-17 melakukan serangkaian kegiatan dan latihan di pantai Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh pada Minggu (10/8/2025) pagi sampai siang.
Kegiatan diawali dengan lari berputar sebanyak empat kali di pinggir pantai yang dipimpin pelatih Muhklis Nakata bersama Riyan dan pelatih kiper Rahmanuddin serta dipantau oleh Plt Ketua Umum PSAB, Mariadi ST MM, Manajer Wahyu ‘Al-Yunirun’ dan Sektretaris Syahrizal atau Yahpi.
Dilanjutkan latihan ringan dengan gembira, seperti menyundul bola melewati pemain yang duduk di tengah-tengah atau juga memainkan bola dengan kaki dan menyundul ke rekannya.
Ada juga sejumlah pemain yang menggali pasir untuk merendam kaki sambil diguyur hantaman ombak kecil dan sebagian pemain lainnya menceburkan diri ke laut untuk mandi.

Kegiatan yang dipenuhi canda tawa itu, bagian untuk menciptakan kebersamaan pemain, sehingga tidak ada pemisahan, tetapi semuanya bersatu dalam sebuah tim utuh saat bertanding di lapangan.
Baju kaos yang biasanya dipenuhi cucuran keringat, berubah menjadi basah dengan air laut dan pasir, sehingga tidak ada rasa lelah seperti berlatih di lapangan berumput.
Semuanya dengan gembira melakoni kegiatan dan latihan yang dipandu Nakata, seorang legenda Persiraja yang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya dalam melatih pemain muda PSAB U-17 ini yang akan segera diterjunkan ke Piala Soeratin 2025 Aceh di Pidie.
Tim manajemen PSAB yang duduk di bangku pinggir pantai, sesekali membahas beberapa pemain atau juga berbagai persoalan lainnya secara menggelitik, khususnya terkait kompetisi sepakbola.
Sedangkan pemain dengan gembira tetap melakukan serangkaian latihan di tepi pantai, baik secara berkelompok ataupun berdua, dengan sesekali menggerutui temannya atau juga saling berbalas kata-kata, kemudian sama-sama tertawa lepas.
Skema kegiatan yang telah diatur oleh pelatih Mukhlis Nakata ini berjalan dengan baik, seperti menyundul bola atau passing bola dan bagi yang gagal maka diganti dengan yang lainnya.
Sebagian pemain yang sudah melakukan latihan ringan, kembali menceburkan diri ke laut, saat rekannya masih memainkan bola di atas pasir, sehingga tidak ada rasa kecapean. Hal itu berimbas dengan dua air galon yang dibawa manajemen tidak habis diminum, berbeda di lapangan, harus ditambah satu atau dua galon lagi.

Kegembiraan para pemain terus terpancar dari berbagai kegiatan yang dilakoninya, walau sebenarnya kemampuan mengolah bola juga harus terlihat, seperti dribble, sundulan dan juga berbagai teknik lainnya.
Pada akhir latihan, dilaksanakan kegiatan sepak takraw dengan bola, bukan bola dari anyaman rotan yang biasa digunakan pemain. Dua tim pemain dengan jumlah lima orang, sama seperti sepak takraw harus mampu menyundul dan menendang bola atau juga tendangan salto.
Latihan ini yang juga melibatkan pelatih Mukhlis Nakata dan Rahmanuddin sebagai pemain berlangsung dengan gembira, walau poin terus dihitung dan yang kalah keluar digantikan dengan pemain lain.
Hal itu berlangsung beberapa kali, sehingga semua pemain dilibatkan dalam permainan ini, termasuk kiper. Tentunya, permainan yang ditunjukkan tidaklah sebaik pemain sepak takraw yang banyak melakukan tendangan salto untuk meraih poin.
Dengan seutas tali dan dua tiang pancang kayu dijadikan sebagai net, para pemain tetap bersemangat bermain, walau ada jatuh saat mengambil bola atau juga saat melakukan tendangan salto untuk melewati net.
Suara gaduh terus terdengar di antara pemain yang tampaknya makin lama makin bersemangat bermain, walau suhu panas mulai terasa. Plt Ketua Umum PSAB dan Manajer juga melihat dari dekat pemain ini bermain sepak takraw.
Keduanya juga sempat tersenyum melihat kocaknya pemain saat gagal mengambil bola atau terjatuh dan teriakan dari pemain lain. Permainan yang berlangsung hampir satu jam itu berakhir juga jelang pukul 12.00 siang.

Para pemain kembali ke tempatnya masing-masing, seiring nasi bungkus yang dibeli manajemen sudah tiba. Nasi ini dibagi atas tiga lauk, ada ayam, ikan lele dan telur dadar dengan porsi lebih banyak berisi ayam goreng.
Tetapi, sebelum makan siang bersama secara sederhana, pemain mendengarkan arahan pelatih Mukhlis Nakata, Plt Ketua Umum dan Manajer PSAB tentang persiapan menuju ke Sigli, Pidie untuk menghadapi Piala Soeratin zona Aceh.

Seusai arahan dan moto ditentukan, para pemain mengambil nasi bungkus, lebih banyak memilih lauk ayam goreng, hanya beberapa yang memilih lauk ikan lele, apalagi telur dadar.
Kemudian, setelah makan bersama, pemain membubarkan diri, pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan latihan hari berikutnya di Lapangan PS Lubuk, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, pada Senin (11/8/2025) sore.(Muh)