Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Memasuki awal musim tanam Gadu 2024, petani Kecamatan Simpang Tiga, Kabupaten Aceh Besar mengaku masih terkendala untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan ini masih menjadi kendala besar bagi para petani di Kabupaten Aceh Besar.
“Masalah pupuk menjadi kendala yang paling utama bagi para petani, karena jika tidak terpenuhi, akan mengakibatkan gagal panen bagi petani,” kata Marina salah seorang petani Gampong Ateuk Mom Panah, Kecamatan Simpang Tiga, Jumat (10/05/2024).
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak Pemerintah Aceh Besar agar mencari solusi berkelanjutan untuk meningkatkan kesejahteraan petani Aceh Besar.
“Karena, bila pupuk tidak mencukupi pada saat dibutuhkan, tentu hasilnya tidak seperti yang diharapkan dan bahkan ada yang gagal panen, karena pupuk itu komponen aktif,” jelasnya.
Lebih lanjut, banyak aturan pemerintah yang menyulitkan petani dalam mendapatkan pupuk subsidi. Misalnya harus terdaftar di kelompok tani agar bisa memperoleh pupuk dari pengecer.
“Sepertinya langka, mungkin karena aturan sehingga masyarakat cuma dapat tidak sesuai dengan keinginan. Keluhan itu sering kali saya dengar di petani lainnya,” terang Marina.
Lebih lanjut Marina mengatakan, berbagai persoalan dan permasalahan yang dihadapi oleh petani di Kecamatan Simpang Tiga pada saat ini, bukan hanya pupuk, Irigasi pun menjadi permasalahan bagi petani.
“Tak hanya pupuk, air irigasi juga terkendala sebab waktu umur padi tiga bulan, daerah kami sudah mulai susah mendapatkan suplai air,” sebutnya
Ia berharap, kepada pihak yang berwenang agar mencari solusi pada permasalahan-permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani di Aceh Besar khususnya di Kecamatan Simpang Tiga saat ini.
“Permasalahan ini semua menjadi tanggung jawab Pemerintah, maka kira pemerintah dengan berbagai upaya kiranya mampu menyelesaikan permasalahan ini, sehingga petani dapat dengan tenang dalam musim tanam,” imbuhnya. (Dj).