Ketua KONI Aceh, H Kamaruddin Abubakar dalam sambutan singkatnya saat membuka kursus tersebut menyambut baik digelarnya pelatihan (kursus) wasit oleh PSSI Aceh, yang juga salah satu program penting untuk prestasi sepakbola Aceh, yang memang ditargetkan meraih medali emas PON Aceh- Sumut 2024.
sementara intruktur nasional Riswanda dikesempatan tersebut mengharapkan Asprov PSSI Aceh, selain menggelar kursus lisen C-2 juga secepatnya menggelar kursus lisen pemula yakni C-3 tingkat pelajar usia 15-19 tahun, sebagai program jangka panjang PSSI pusat bidang perwasitan.
Dikesempatan yang sama, Ketua ASPROV PSSI Aceh, Nazir Adam, SE, MM. Menyahuti program PSSI pusat akan dilakukan enam kali dalam setahun untuk kursus wasit menurut lisen dan pelatihan pelatih.
Sementara “Kursus Wasit C-2 awal tahun 2023 pertama kali digelar untuk tahun ini serta peserta dari Simeulue menjadi yang terjauh dalam kegiatan kali ini. Sebelumnya tidak pernah wasit dari Simeulue hadir dalam kursus wasit C-2.
Asprov PSSI Aceh juga akan melakukan regenerasi wasit dengan menggelar kursus untuk wasit muda usia di bawah 19 tahun dan 17 tahun.
“Sebagai program PSSI pusat untuk wasit C-3, saya sepakat dan harus kita sambut dengan antusias program tersebut, sebuah kesempatan sangat luar biasa.
“Mungkin teman-teman pemain bola yang usia masih di bawah 19 dan 17 tahun, memiliki postur 170 cm. Memiliki kesempatan luar biasa untuk berkiprah di perwasitan,” pinta Nazir Adam. Yang juga Calon anggota DPD RI untuk Pemilu 2024.
Sembari berharap kedepan, sepakbola U-13 di Aceh nantinya, dapat dipimpin oleh wasit junior yang masih 19 tahun. Dengan harapan agar regenerasi wasit di Aceh berjalan sesuai program kerja Asprov.
Sementara ketua panitia, Zakaria “Praja”, M. Si melaporkan, Sebanyak 35 peserta yang ambil bagian dalam kursus, mading-masing berasal dari sejumlah kabupaten dan kota di Aceh.
Diantaranya, Aceh Besar 5 orang, Pidie 5 orang, Bireuen 4 orang, Langsa 4 orang, Aceh Jaya 3 orang, Aceh Barat 2 orang, Aceh Selatan 2 orang, Aceh Tengah 2 orang, Simeulue 2 orang, Banda Aceh 1 orang, Bener Meriah 1 orang, Lhokseumawe 1 orang, Aceh Timur 1 orang dan Sabang 1 hanya mengirim satu wasit C-3.
Serta peserta dari Simeulue, “menjadi yang terjauh, juga sebelumnya Askab PSSI tersebut tidak pernah mengirim wasit C-2”.
Kursus selama satu minggu tersebut, dipimpin langsung instruktur wasit nasional Riswanda, baik materi dan paraktek juga Riswanda dibantu Instruktur kebugaran, Mustafa Kamal Yahya, S. Pd, M. Pd. (Sdm/rel).