Daerah  

BKKBN Aceh Lakukan Pemulihan Trauma Anak Korban Bencana

Suasana pendampingan dan pemulihan trauma bagi anak korban banjir yang digelar oleh BKKBN Aceh bersama GenRe Aceh, Senin (8/12/2025). FOTO/ DOK MEDIA POS ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh melakukan pendampingan pemulihan trauma (trauma healing) bagi 250 anak korban banjir bandang dan longsor di Kabupaten Bireuen dan Pidie Jaya. Kegiatan yang melibatkan Forum Generasi Berencana (GenRe) Provinsi Aceh tersebut berlangsung pada 5–6 Desember 2025 di sejumlah titik pengungsian serta Balai KB setempat.

Sebanyak 150 anak mengikuti kegiatan di dua lokasi pengungsian di Pidie Jaya, sementara 100 anak lainnya berada di Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen. Pendampingan dilakukan untuk anak usia 5 hingga 17 tahun yang kini berada dalam situasi rentan akibat kehilangan rumah, harta benda, hingga fasilitas pendidikan.

Mantan Duta GenRe Putra Indonesia 2024 asal Aceh, Muhammad Dzaky Raihan menyampaikan, anak-anak terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. Berbagai permainan, hadiah menarik, dan kehadiran psikolog turut membantu mengembalikan keceriaan mereka. “Kami melihat sendiri betapa mereka kembali ceria ketika bermain. Kami juga menghadirkan psikolog untuk membantu memulihkan kondisi emosional mereka,” ujar Dzaky, di Banda Aceh, Senin (8/12/2025).

Di Pidie Jaya, trauma healing turut dihadiri Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Safrina Salim, bersama tim. TP PKK Aceh juga hadir, dipimpin oleh istri Wakil Gubernur Aceh, Ny. Mukarramah, yang memberikan dukungan moral bagi anak-anak dan keluarga yang terdampak.

Suasana pendampingan dan pemulihan trauma bagi anak korban banjir yang digelar oleh BKKBN Aceh bersama GenRe Aceh, Senin (8/12/2025). FOTO/ DOK MEDIA POS ACEH

Dzaky menambahkan bahwa banyak anak korban bencana yang kini hidup dalam kondisi serba kekurangan. Meski kehilangan banyak hal, sebagian anak tetap menunjukkan ketabahan. “Wajah mereka masih menyimpan kesedihan, tapi senyum dan tawa yang muncul membuat kami semakin bersemangat mendampingi mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, Duta GenRe Putra Indonesia 2025 asal Aceh, Fikrul Azka, mengungkapkan bahwa sebagian anak belum sepenuhnya memahami situasi bencana yang mereka alami. Namun, ketika sesi berbagi cerita berlangsung, banyak dari mereka tak mampu menahan tangis. “Saat mereka mulai bercerita, ada yang menangis dan meluapkan emosi. Selain itu, pakaian yang mereka miliki sangat terbatas,” kata Fikrul lirih.

BKKBN Aceh menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan pemulihan trauma dan dukungan psikososial bagi anak-anak terdampak, sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan keluarga pascabencana.(Wahyu/*)