Kabarnanggroe.com, Kota Jantho — Dalam sebuah acara yang meriah, Kongres Peradaban Aceh (KPA) II resmi ditutup di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho, Aceh Besar pada Rabu (8/5/2024). Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM, yang di wakili oleh Kadisparpora Aceh Besar Abdullah SSos, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan acara ini.
Abdullah SSos dalam sambutannya menyatakan terima kasih kepada Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh sebagai penyelenggara acara. “Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua pihak terkait yang telah mensuport dan bekerja keras sehingga gelar Kongres Peradaban Aceh Tahun 2024 di Kota Jantho Aceh Besar terselenggara dengan baik, sukses, dan lancar sebagaimana harapan kita bersama hingga malam ini kita laksanakan kegiatan penutupannya,” katanya.
Pemerintah Kabupaten Aceh Besar juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam memastikan kesuksesan acara tersebut. “Tentunya kesuksesan ini tidak terlepas dari kerja keras disertai keiklasan yang saudara-saudara berikan tanpa kenal lelah guna mendukung kesuksesan event ini,” tambahnya.
KPA II tahun ini diharapkan menjadi momentum penting untuk meningkatkan pengetahuan dalam khazanah peradaban Aceh serta memperkuat kolaborasi dan sinergi yang akan menguntungkan bagi masyarakat Kota Jantho dan Aceh Besar secara keseluruhan.
Piet Rusdi, Kepala BPK Wilayah I Aceh, juga memberikan apresiasi atas kesuksesan acara ini. “Semoga penyelenggaraan pertunjukan seni budaya dan konser musik ini mendapat tempat di hati masyarakat, hiburan yang bernilai pendidikan dan juga mencapai tujuannya dalam memeriahkan KPA 2 Tahun 2024,” ujarnya.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum ISBI Aceh, Dr. Ir. Marwan, S.Si., M.T., IPM., ASEAN Eng, menyatakan pentingnya kerjasama semua pihak dalam suksesnya KPA II. “KPA II ini tidak luput dari peran penting dari Lembaga Wali Nanggroe, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dalam hal ini Aceh Besar, tidak Lupa Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Aceh yang merupakan Tim yang menggelar kegiatan Pertunjukan Seni Budaya ini berjalan, peran Dewan Kesenian Aceh (DKA), para seniman dan seluruhnya yang terlibat dalam suksesnya Kegiatan ini,” ungkapnya.
Dalam sesi penutupan, diingatkan bahwa salah satu rekomendasi penting dari Kongres ini adalah untuk menjaga, memajukan, dan mempromosikan budaya, tradisi, dan adat istiadat Aceh sebagai bagian dari peradaban dan identitas Aceh. Hal ini menjadi panggilan untuk terus mencintai dan melestarikan seni budaya Aceh.
Dengan demikian, Kongres Peradaban Aceh II menjadi sebuah momentum yang berharga dalam memperkuat identitas dan keberagaman budaya Aceh serta mempromosikan warisan budaya tersebut kepada dunia.(Cek Man)