Menag Ajak Khatib Shalat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Kabarnanggroe.com, Jakarta — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengajak para khatib Shalat Jumat untuk menyampaikan pesan penting menjelang pelaksanaan pemilihan umum (pemilu), yang semakin dekat. Dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari Jumat, Yaqut mengimbau agar khatib Shalat Jumat mempromosikan pemilu yang damai, menguatkan persaudaraan, dan menghargai perbedaan pilihan politik.

Surat edaran tersebut, yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama dan disebarkan kepada kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama di provinsi-provinsi serta Kepala Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat provinsi hingga Kantor Urusan Agama (KUA), juga mengarahkan agar masjid tetap menjadi tempat yang kondusif, tanpa campur tangan politik praktis.

“Pengurus BKM dari pusat hingga desa juga diimbau agar masjid tidak digunakan sebagai tempat kampanye politik praktis dengan mendukung partai atau pasangan calon tertentu,” kata Yaqut.

Dalam upaya menyelenggarakan khotbah Shalat Jumat yang bermutu, pengurus dan pengelola masjid diminta untuk mengacu pada Pedoman Ceramah Keagamaan yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran Menteri Agama Nomor: SE.09 Tahun 2023. Ceramah keagamaan diharapkan bersifat mendidik, mencerahkan, dan konstruktif, serta tidak boleh terlibat dalam kampanye politik praktis.

Yaqut juga mengajak tokoh agama dari berbagai kepercayaan untuk menyampaikan pesan yang sama kepada umat mereka masing-masing, dengan menjaga keutuhan persaudaraan dan menjauhi konflik yang disebabkan oleh perbedaan pilihan politik.

Menurut Yaqut, pemilu adalah pesta demokrasi yang diadakan setiap lima tahun sekali, dan ia berharap proses ini dapat berlangsung dengan sukacita. Ia menekankan bahwa perbedaan dalam pilihan politik adalah hal yang alami, dan semua orang harus menghargainya tanpa harus merusak persaudaraan.

“Dalam menghadapi keragaman pilihan politik, rumah ibadah dapat berperan dalam memperkuat kohesi dan kerukunan di tengah umat,” katanya.

Yaqut berharap bahwa setelah pemilu berlangsung, kehidupan akan kembali normal, dan semua orang akan kembali pada rutinitas masing-masing, sambil memantau proses penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Kami yakin KPU akan bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Bawaslu sebagai lembaga pengawas juga akan melaksanakan tugasnya dengan baik,” ujarnya.(Cek Man/*)