Tingkatkan Ekonomi, Keuchik Agung di Lamlhom Budidaya Kakao

Keuchik Meunasah Mesjid Lamlhom, Agung Perdana memperlihatkan tanaman kakao yang dibudidayakan, di Lamlhom, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (8/1/2025). FOTO/ WD

Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Dalam upaya meningkatkan ekonomi melalui Agrobisnis, Keuchik Meunasah Mesjid Lamlhom, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Agung Perdana, memanfaatkan lahan seluas 4 ribu meter persegi miliknya untuk membudidayakan kakao.

“Hingga saat ini, jumlah kakao yang kita budidayakan ini telah mencapai 200 batang yang telah berusia sekitar lima bulan, ujarnya, di Lamlhom, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (8/1/2025).

Selain kakao, Agung menyebutkan, Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Meunasah Mesjid juga membudidayakan 200 batang alpukat di lahan waqaf milik gampong dengan memanfaatkan anggaran Dana Desa tahun 2024 yang dialokasikan untuk program ketahanan pangan.

Sederet tanaman alpukat program ketahanan pangan BUMG Meunasah Mesjid Lamlhom, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (8/1/2025). FOTO/ WD

Keuchik Agung menyatakan, program tersebut merupakan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat gampong.

“Kami melihat potensi pertanian di sini cukup baik. Berdasarkan hasil pengecekan, pH tanah di kawasan ini sekitar 6,5, yang sangat ideal untuk budidaya berbagai macam tanaman, dan untuk kali ini kita memilih untuk membudidayakan kakao dan alpukat,” jelasnya.

Keuchik Meunasah Mesjid Lamlhom itu mengatakan, anggaran ketahanan pangan pada tahun 2025 akan kembali digunakan untuk pengembangan sektor perkebunan atau pertanian di gampong tersebut.

Sekretaris Gampong Meunasah Mesjid Lamlhom Arman, memperlihatkan tanaman alpukat yang dibudidaya BUMG Meunasah Mesjid Lamlhom, Lhoknga, Aceh Besar, Rabu (8/1/2025).FOTO/ WD

“Kami ingin memastikan bahwa setiap program yang kami jalankan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, baik dalam bentuk peningkatan produksi pangan maupun peningkatan ekonomi masyarakat gampong,” tegasnya.

Kendati demikian, Agung mengungkapkan, keterbatasan lahan milik gampong menjadi salah satu kendala dalam memaksimalkan potensi program ketahanan pangan.

“Kita memang ingin memanfaatkan program ketahanan pangan ini semaksimal mungkin, namun ada sedikit kendala yang kita hadapi terkait lahan milik gampong hingga saat ini masih terbatas,” imbuhnya.(WD)