Kabarnanggroe.com, Meureudu – Banjir besar yang melanda Kabupaten Pidie Jaya dalam beberapa hari terakhir membawa dampak paling serius bagi dunia pendidikan, khususnya bagi Sekolah Islam Terpadu (SIT) An-Nur yang berlokasi di Jalan Tgk Chiek Pante Geulima, Dusun Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu. Lembaga pendidikan yang menaungi PAUD, SD, SMP, unit boarding school, hingga SMK Agribisnis tersebut mengalami kerusakan parah setelah aliran sungai di sekitar sekolah terpecah dan mengalir langsung ke area bangunan, Minggu (7/12/2025).
Hingga hari ini, kawasan sekolah masih dikepung banjir dan sebagian area bahkan berubah menjadi aliran sungai baru. Desa di sekitar lokasi sekolah pun kurang terekspos media, sehingga kondisi kerusakan berat di SIT An-Nur belum banyak diketahui publik.
Jenjang SD yang berdiri sejak 2015 dan SMP yang telah berjalan sekitar lima tahun terakhir menjadi bagian yang paling terdampak. Arus deras mengikis tanah di sekitar bangunan dan merusak fasilitas belajar. Pada malam saat banjir menerjang, sejumlah siswa SMP yang tinggal di asrama dievakuasi ke gedung utama. Mereka terjebak selama tiga hari karena akses keluar tertutup material banjir dan arus yang sangat deras. Kini seluruh siswa telah berada di tempat aman.
Ketua yayasan bidang lembaga pendidikan formal SIT An-Nur, Ust. Makmur Hasan Sufi mengungkapkan, kondisi kerusakan yang dialami sekolah berada pada tahap yang sangat mengkhawatirkan.
“Kondisi sekolah kami saat ini sangat parah. Tanah di sekitar bangunan sudah terkikis, aliran sungai terpecah dan membentuk jalur baru yang tepat mengarah ke sekolah. Banyak fasilitas, inventaris, dan infrastruktur yang tidak bisa digunakan lagi,” ujarnya.

Unit pendidikan terbaru, SMK Agribisnis, yang baru diresmikan oleh Bupati dan Dinas Pendidikan pada Juli lalu, ikut terdampak signifikan. Padahal keberadaan sekolah kejuruan tersebut menjadi harapan besar untuk membuka akses pendidikan vokasi bagi generasi muda di Pidie Jaya.
Meski fasilitas hancur, pihak sekolah memastikan komitmen mereka agar proses belajar tidak terhenti. Namun upaya itu tidak mungkin dilakukan tanpa bantuan besar dari masyarakat. Saat ini, sekolah mempertimbangkan beberapa opsi seperti membangun ruang kelas darurat, mendirikan tenda belajar, atau menyewa gedung sebagai lokasi sementara.
“Kami tetap optimis. Anak-anak harus tetap belajar. Tapi hari ini kami benar-benar terhambat. Karena itu, kami sangat membutuhkan bantuan dari para donatur dan relawan untuk membangun kembali sekolah atau menyediakan tempat belajar sementara,” kata Ust. Makmur.
Untuk mempercepat upaya pemulihan, SIT An-Nur mengharapkan donasi publik. Ust. Makmur menjelaskan, bantuan yang masuk akan digunakan untuk pembangunan ruang kelas darurat, penyediaan tenda atau gedung sewa sementara, penggantian buku, perlengkapan belajar, dan alat peraga, pemulihan inventaris sekolah yang rusak, serta perbaikan lahan dan area yang terkikis arus sungai.
“Kita berharap pemberitaan ini dapat membuka mata publik dan menggugah solidaritas masyarakat Aceh serta Indonesia secara luas agar pendidikan di SIT An-Nur tidak lumpuh berkepanjangan,” imbuhnya.
Donasi dapat disalurkan melalui rekening BSI nomor 7253098141 atas nama SIT An-Nur. Setelah melakukan transfer, para donatur dapat melakukan konfirmasi melalui nomor 0821 3895 5747 (Aida Zuhra).
“Setiap donasi, sekecil apa pun, menjadi harapan baru bagi ratusan anak untuk kembali belajar, bermimpi, dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan,” pungkasnya.(Wahyu)






