Kuala Simpang – Air Terjun Tamsar 27, sebuah objek wisata alam yang terletak di Kabupaten Aceh Tamiang memiliki daya tarik utama dengan struktur air terjun yang bertingkat-tingkat. Dinamai “27” karena konon memiliki hingga 27 tingkatan aliran air yang tersebar di sepanjang sungai berbatu di kawasan hutan lindung tersebut.
Lokasinya masuk dalam Kampung Bengkelang, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, menawarkan pemandangan alam hutan hujan tropis yang masih sangat asri, udara yang sejuk, dan suasana yang tenang, menjadikannya tempat yang cocok untuk rekreasi dan melepas penat.
Akses menuju lokasi memerlukan sedikit usaha, karena pengunjung harus melalui perjalanan darat yang menantang dan dilanjutkan dengan trekking singkat untuk mencapai tingkatan air terjun utama.
Dinamai Tamsar 27 karena aliran airnya membentuk 27 tingkatan batu alam yang menawan, tempat ini ditabali oleh masyarakat sebagai sebuah fenomena luar biasa. Airnya bening kebiruan, dingin menyegarkan, berpadu rimbunnya pepohonan besar di sepanjang sisi sungai.
Pemandangan yang disuguhkan tak hanya menyegarkan mata, tapi juga hati. Meski akses menuju Tamsar 27 belum sepenuhnya mulus, inilah daya tarik bagi para pencinta petualangan sejati untuk menerobos berbagai rintangan selama perjalanan untuk sampai ke lokasi.
Dari Karang Baru, ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang, maka harus menempuh perjalanan sekitar 51 kilometer lagi, sebuah perjalanan menantang yang terbayar lunas saat tiba di lokasi. Wisatawan harus melintasi kawasan kebun sawit, restorasi hutan, hingga hutan lindung dan harus melewati lima jembatan kayu dan dua sungai.
Air Terjun Tamsar 27 merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Aceh Tamiang yang dikelola secara lokal oleh masyarakat dan pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian alamnya. “Tamsar 27” singkatan dari “Tamiang Sari” tingkat ke-27, merujuk pada nama wilayah dan jumlah tingkatan air terjun.
Jalur menuju air terjun sebagian besar berupa jalan tanah yang dikeraskan di area perbukitan dan perkebunan sawit dan pengunjung disarankan membawa perbekalan dan menggunakan alas kaki yang sesuai untuk trekking. Tidak semua 27 tingkatan mudah dijangkau atau diakses oleh pengunjung umum.

Objek wisata alam Tamsar 27 dan Bukit di Atas Awan Desa Bengkelang, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang selalu ramai dipadati pengunjung, selama libur panjang akhir pekan.
Tamsar 27 atau air terjun berjumlah 27 tingkat itu menjual pesona alam yang berbeda dengan air terjun kebanyakan, karena terdapat cekungan kolam pemandian yang sejuk di setiap tingkatan. Konon sumber air Tamsar 27 keluar dari sebuah bongkahan batu di puncak gunung.
Kelebihan lainnya meski hujan lebat Tamsar 27 tidak pernah meluap apalagi sampai terjadi banjir bandang. Tamsar 27 mulai dibuka untuk umum pada tahun 2020 dan sempat viral karena memiliki panorama Bukit di Atas Awan. Bahkan dari cerita rakyat, pengunjung bisa melihat cahaya lampu Kota Kuala Simpang di atas bukit tersebut pada malam hari.
Hal ini pula yang membuat Bupati Mursil dan jajarannya pernah kemping di Bukit di Atas Awan pada Februari 2020. Sebagai bentuk dukungan pengembangan sektor pariwisata, Pemkab Aceh Tamiang berjanji akan membuka akses jalan tembus ke Tamsar 27.
Tamsar 27 tentunya menyuguhkan panorama air terjun bertingkat yang menyejukkan mata ditambah air yang jernih, udara yang sejuk, suara kicau burung hingga deburan air yang mengalir, membuat lokasi ini menjadi pelarian sempurna dari hiruk-pikuk kota.
Salah seorang pengunjung, Fira Mutari beberapa waktu alu mengatakan, meskipun akses menuju lokasi ini jauh dan menantang, namun tak menyurutkan minatnya menempuh perjalanan jauh untuk melihat langsung pesona alam yang ditawarkan dari air terjun ini.
Air terjun ini memiliki beberapa tingkatan yang mengalir tenang di sela-sela bebatuan besar, menciptakan pemandangan alam yang luar biasa, menjadikannya spot favorit untuk berfoto dan bersantai.
Air terjun tamsar 27 mulai dilirik sebagai destinasi unggulan di Aceh Tamiang dan masyarakat setempat diharapkan dapat terus menjaga kelestarian agar keindahan ini bisa dinikmati hingga generasi mendatang.(Adv)






