DPRK Banda Aceh Minta Pemko Fokus Genjot Pendapatan Asli Daerah

Anggota DPRK Banda Aceh Teuku Arief Khalifah

kabarnanggroe.com — Banda Aceh – Anggota DPRK Banda Aceh dari Fraksi Gerindra, Teuku Arief Khalifah meminta kepada Pj Wali Kota Banda Aceh, agar dapat menginstruksikan jajarannya untuk fokus dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sisa tahun berjalan ini.

Arief yang juga merupakan Anggota Pansus PAD DPRK Banda Aceh menyampaikan bahwa sampai hari ini Pemko belum melakukan langkah-langkah signifikan terkait upaya memaksimalkan peningkatan PAD.

“Saya terus terang miris juga melihat rekomendasi-rekomendasi DPRK kepada SKPK tidak terealisasi sampai saat ini untuk memaksimalkan PAD. Bahkan terlihat Pemko tidak fokus dalam upaya ini. Oleh sebab itu saya meminta kepada PJ Wali Kota untuk segera dapat mengarahkan tim agar melaksanakan rekomendasi-rekomendasi yang dituangkan dalam berbagai kesempatan, baik dalam rapat Pansus, Rapat Badan Anggaran, Komisi, atau pun kesempatan lainnya” ujar Arief

Arief menyampaikan bahwa terdapat potensi loss atau kebocoran yang besar dalam sistem manual yang dijalankan seperti sekarang, sebutnya.

“Pendapatan kita tidak sesuai dengan potensi, malah pendapatan asli Kota Banda Aceh terkesan stagnan. Tentunya kita harus berimprovisasi dengan menggunakan sistem digital seperti tapping box, E-parking, E-retribusi, electronic pay dan lain sebagainya. Oleh sebab itu kepala daerah harus berani mengambil kebijakan terutama dalam anggaran untuk menyiapkan Infrastruktur dasar yang dibutuhkan SKPK penghasil PAD.

“Dalam keadaan keuangan yang masih belum pulih perencanaan program harus mengikuti dasar prioritas, jadi utamakan dahulu fasilitas-fasilitas penghasil PAD seperti tapping box dan alat pembayaran berbasis QR Code yang akan digunakan untuk menjalankan E-parking di tepi jalan umum.
Investasi ini secara anggaran tidak seberapa tapi sangat  berpotensi meningkatkan pendapatan dan jelas manfaat nya, ini harus dilakukan dan saya harap Pj Wali Kota melihat ini sebagai prioritas,” tegas Arief

Jebolan Master dari University of Adelaide ini juga menyampaikan momentum anggaran perubahan harus dapat mengakomodir strategi penambahan PAD.

“Ini harus kita lakukan untuk menurunkan potensi terhutang di tahun berikutnya, pemaksimalan PAD menjadi mutlak harus dilakukan.

Seperti tapping box yang harus di pasang di setiap tempat usaha yang ditargetkan, ini pemasangan nya harus serentak dan menyeluruh agar tidak terdapat bahasa tebang pilih di kalangan pelaku usaha. Walau terbantu dengan dana CSR, namun pengadaan tapping box juga harus menjadi tanggung jawab Pemko” ujarnya.

Lebih lanjut Arief menyampaikan rasa optimis PAD ini bisa digenjot di sisa tahun 2022.
“Asalkan rekomendasi dan strategi peningkatan bisa di jalankan di bulan ini, saya yakin hasil yang dicapai akan jauh lebih baik,” tutupnya Kamis (08/09/2022).(Adv)