Kabarnanggroe.com, Bireuen – Dalam sebulan terakhir, khususnya di Kabupaten Bireuen yang menjadi tanda tanya, “apakah Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipasok ke SPBU-SPBU sudah sesuai dengan kebutuhan, sehingga BBM sering langka dan kosong, atau ada permainan dibelakangnya.
“Ya mengingat BBM bersubsidi tidak boleh dijual ke pengecer, akan tetapi Pertalite menjamur dan mudah didapat terjual di pengecer-pengecer,” ujar Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Bireuen, Muslem Abdullah, kepada awak media di Kota Bireuen, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, akibat pasokan BBM ke SPBU dalam sebulan terakhir tidak lancar, mengakibatkan antrean panjang terus terjadi di SPBU-SPBU serta sejumlah lokasi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Juang.
Politisi muda dari Partai Aceh (PA) menambahkan bahkan bukan hanya BBM bersubsidi yang sering kosong di SPBU, bahkan non subsidi sekalipun acap kali hilang diperederan akhir-akhir ini.
“Kelangkaan BBM yang terlalu sering, dipastikan meresahkan masyarakat serta menyita waktu menunggu antrian dan mencari BBM sebagai salah satu kebutuhan terdepan untuk kelancaran usaha, mencari nafkah dan berpergian jauh,” tuturnya.
Untuk itu, Wakil Ketua DPRK Bireuen, Muslem Abdullah mengharapkan Pertamina selaku pihak yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan BBM bagi masyarakat agar tidak mengabaikan kelangkaan BBM di Bireuen terus terjadi.
“Pertamina diminta cepat tanggap dan segera mencari jalan keluar terhadap ketidaklancaran pasokan BBM ke SPBU-SPBU, yang juga bukan BBM bersubsidi saja yang sering kosong, non subsidi pun sering langka,” tukasnya.
Lebih jauh Muslem menarangkan, persoalan sering rumit dialami oleh masyarakat di lapangan, serta sejumlah tempat pengisian bahan bakar minyak. “Terkadang sudah capek mengantri hingga berjam-jam, tiba-tiba ditengah antrian stok BBM ludes di SPBU, kan sangat disayangkan,” ujar Muslem dalam nada sedikit kesal.
Apalagi dampak sering kosongnya BBM di SPBU-SPBU di Kabupaten Bireuen dan Aceh secara umum, aktivitas masyarakat selama ini terganggu, baik warga umum maupun siswa yang menggunakan kendaraan pribadi.
Dengan demikian, kekecewaan masyarakat akibat kelangkaan BBM selama ini, Muslem Abdullah mengharapkan, Pertamina untuk mengevaluasi dan bergerak cepat dalam mengatasi kelangkaan BBM di setiap daerah.(Mar/*)






