Kabarnanggroe.com, Perpustakaan sekolah adalah pusat pengetahuan yang seharusnya menjadi jantung pembelajaran bagi siswa, bukan hanya ruang penyimpanan buku yang jarang disentuh. Bahkan kita bisa melihat bahwa banyak perpustakaan sekolah saat ini jarang dikunjungi oleh setiap siswa. kita pasti sering melihat hampir rata-rata perpustakaan sekolah lebih banyak tertutup daripada terbuka, karena banyak dari siswa jarang untuk datang ke perpustakaaan. banyak perpustakaan sekolah saat ini hanya berfungsi sebagai tempat penyimpanan buku tanpa aktivitas yang berarti.
Masalah utama yang sering dijumpai adalah minimnya interaksi siswa dengan koleksi buku. Banyak buku tersimpan rapi di rak tanpa pernah disentuh, sehingga perpustakaan tampak sepi dan kurang dimanfaatkan. Kondisi ini membuat perpustakaan kehilangan fungsinya sebagai sumber belajar yang aktif.
Pada saat ini bagi siswa, perpustakaan bukanlah tempat yang menarik bisa jadi hal ini terjadi karena kurangnya minat baca siswa dikarenakan banyak siswa yang belum memiliki kebiasaan untuk membaca bahkan, mereka lebih tertarik pada gadget dibandingkan dengan buku fisik di perpustakaan. Kurangnya kegiatan literasi, ini juga bisa memengaruhi minat siswa itu sendiri di karenakan Perpustakaan sering tidak dimanfaatkan untuk kegiatan kreatif seperti lomba baca, atau diskusi literasi Akibatnya, perpustakaan terasa sepi dan tidak hidup.
Penting bagi sekolah untuk mengadakan kegiatan rutin yang melibatkan perpustakaan, seperti klub membaca, lomba menulis, atau diskusi buku. Kegiatan ini akan membuat siswa lebih akrab dengan perpustakaan dan meningkatkan motivasi mereka untuk memanfaatkan fasilitas yang ada.
perubaahan ini juga berdampak pada prestasi akademik siswa. Siswa yang terbiasa memanfaatkan perpustakaan akan memiliki keterampilan membaca, menulis, dan menganalisis informasi yang lebih baik. Hal ini membuktikan bahwa perpustakaan yang aktif berperan langsung dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Dengan cara ini, perpustakaan tidak lagi dipandang sebagai ruang sepi, tetapi sebagai pusat interaksi dan kreativitas.
Diperpustakaan sekolah peran pustakawan juga terbatas, Peran pustakawan sangat penting dalam menjadikan perpustakaan sebagai jantung pembelajaran. Pustakawan tidak hanya bertugas mengatur buku, tetapi juga menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa menemukan informasi yang relevan, menyelenggarakan program literasi, dan mengenalkan sumber belajar digital. Keberadaan pustakawan aktif akan meningkatkan kualitas penggunaan perpustakaan. Adapun tata ruang dan fasilitas juga kurang nyaman dan tidak ramah bagi siswa. Lingkungan yang kurang nyaman membuat siswa enggan untuk menetap lebih lama disana.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dapat memperkaya fungsi perpustakaan. Buku elektronik, video edukatif, dan database online dapat menjadi alternatif sumber belajar yang menarik bagi siswa. Dengan kombinasi media cetak dan digital, perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dan mengikuti perkembangan zaman.
Oleh karena itu Pihak sekolah perlu berinovasi, misalnya dengan menata ruang perpustakaan agar lebih nyaman, menyediakan koleksi buku yang relevan dan menarik, serta mengadakan kegiatan seperti pojok baca. Guru juga berperan penting dengan mengajak siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber utama dalam proses belajar, bukan sekadar pelengkap. jika dikelola dengan baik, perpustakaan dapat menjadi ruang inspiratif tempat siswa mencari informasi, berdiskusi, dan mengembangkan minat baca mereka. perpustakaan sekolah harus diubah dari sekadar tempat menyimpan buku menjadi jantung pembelajaran yang hidup.
Dengan peran pustakawan aktif, dukungan teknologi, dan program literasi yang menarik, perpustakaan dapat menjadi pusat pengetahuan, kreativitas, dan inspirasi. Transformasi ini penting agar generasi muda tumbuh menjadi pembelajar yang kritis, inovatif, dan gemar membaca.
Email: aina.salsabilaa27@gmail.com






