Kabarnanggroe.com, Aceh Besar – Panggung bergengsi Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Riset menuju puncak pergelaran. Pekan depan, pada 10 hingga 14 November 2025 di Kota Tangerang, Banten, puluhan grand finalis terbaik madrasah aliyah (MA) se-Indonesia akan mempresentasikan karya ilmiah mereka, berjuang merebut gelar juara nasional.
Di tengah ketatnya persaingan dan dominasi madrasah-madrasah langganan juara, muncul nama Andis Febrina, siswi pertama dari MAN 3 Aceh Besar yang berhasil menembus babak final. Kehadiran Andis di kancah nasional ini menjadi sejarah baru bagi madrasahnya dan membawa isu yang kontekstual dan mendalam dari Serambi Mekkah: “Ekoteologi dan Maqashid al-Syari’ah: Studi Kasus Gerakan Mpu Uteun dalam Konservasi Hutan di Aceh.”
Riset unggulan Andis ini menyoroti bagaimana gerakan lokal “Mpu Uteun” (Penjaga Hutan) di Aceh beroperasi dan mengintegrasikannya dengan dua pilar kajian: Ekoteologi sebuah kajian yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan kepedulian lingkungan serta landasan hukum Islam, Maqashid al-Syari’ah.
“Penelitian ini bukan hanya tentang bagaimana kita melestarikan hutan, tetapi tentang bagaimana Islam memberikan fondasi etika yang kuat untuk merawat lingkungan. Kami ingin menunjukkan bahwa kearifan lokal ‘Mpu Uteun’ adalah implementasi nyata dari ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” jelas Andis Febrina, di sela-sela persiapan keberangkatannya.
Keberhasilan proposal ini lolos ke Grand Final OMI Riset, mengalahkan ribuan proposal dari seluruh Indonesia, menunjukkan bahwa isu lingkungan yang diangkat Andis sangat relevan dan memiliki bobot akademik yang signifikan. Dalam kategori individu, Andis akan bersaing ketat dengan lima tim peserta lainnya, termasuk dari madrasah-madrasah berpredikat unggul seperti MAN 2 Kota Malang, MAN Insan Qurani Aceh Besar, MAN 4 Jakarta Selatan, MAN 1 Jepara, dan MAN 2 Kota Makassar.
Walau berjuang sebagai peserta individu, Andis mendapat dukungan penuh dari dua guru pembimbing yang berkomitmen: Ismail, S.Pd.I., M.Ag. sebagai Pembimbing 1, dan Rizka Ayu Putri, S.Si. sebagai Pembimbing 2. Keduanya intensif mematangkan persiapan Andis, khususnya dalam sesi presentasi dan tanya jawab di hadapan dewan juri.
“Kami menyadari persaingan sangat ketat, namun keunikan dan kedalaman riset Andis yang mengangkat kearifan lokal Aceh dengan perspektif Ekoteologi adalah kekuatan utamanya,” ujar Rizka Ayu Putri.
Plt. Kepala MAN 3 Aceh Besar, Ismail, menambahkan bahwa OMI adalah momentum emas untuk menunjukkan bahwa madrasah di daerah juga mampu menghasilkan peneliti muda yang inovatif dan solutif.
“Kami berharap, hasil riset ini tidak hanya menjadi juara di kompetisi, tetapi juga dapat menjadi sumbangsih nyata dalam kebijakan konservasi hutan di Aceh. Kami sangat bangga Andis mampu mencetak sejarah bagi madrasah kami,” tutup Ismail.
Seluruh keluarga besar MAN 3 Aceh Besar berharap Andis mampu tampil maksimal di Tangerang dan membawa pulang medali emas, mengukuhkan citra madrasah sebagai lembaga pendidikan unggul dan berprestasi di kancah riset nasional.(Herman/*)






