Muhammad Rizki Aceh Isi Materi Manajemen Konflik dan Problem Solving pada Kegiatan LKMT III SEMA FTK UIN Ar-Raniry

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh — Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry kembali menyelenggarakan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Tarbiyah (LKMT) III pada Sabtu, 05 Oktober 2024, bertempat di Studio Mini FTK. Kegiatan yang mengusung tema “Menciptakan Pemimpin Berintegritas dan Intelektual dalam Estafet Kepemimpinan ORMAWA di FTK” ini dihadiri oleh mahasiswa FTK yang tergabung dalam Organisasi Mahasiswa (ORMAWA).

Salah satu pemateri dalam acara ini, Muhammad Rizki, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan materi yang sangat penting dan relevan dengan kepemimpinan, yaitu Manajemen Konflik dan Problem Solving. Dalam paparannya, Muhammad Rizki menekankan bahwa kemampuan mengelola konflik dan menyelesaikan masalah adalah dua elemen penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yang efektif.

Rizki memulai materi dengan memperkenalkan definisi konflik, yang diartikan sebagai perbedaan pandangan, kepentingan, atau nilai antara dua atau lebih individu atau kelompok. Menurut beliau, konflik tidak selalu buruk; konflik yang dikelola dengan baik justru dapat membawa inovasi dan perubahan positif dalam organisasi.

“Yang terpenting adalah bagaimana kita memandang dan menangani konflik tersebut,” ujar Rizki.

Ia menjelaskan beberapa metode manajemen konflik, di antaranya: Komunikasi Terbuka: Membuka jalur komunikasi yang jelas dan efektif antaranggota organisasi agar setiap masalah dapat disampaikan dengan jujur. Mediasi: Melibatkan pihak ketiga yang netral untuk membantu menemukan solusi yang adil. Kompromi: Mencari jalan tengah agar kepentingan semua pihak tetap diakomodasi. Kolaborasi: Mencari solusi yang memuaskan semua pihak melalui kerjasama.

Rizki yang juga sebagai ketua senat Mahasiswa Pascasarjana UIN Ar-Raniry Banda Aceh tersebut juga mengingatkan pentingnya menjaga sikap empati dan menghormati perbedaan selama proses penyelesaian konflik.

Lebih lanjut Rizki menjelaskan Problem Solving, tahapan-tahapan yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah secara efektif. Ia menggarisbawahi bahwa keterampilan ini sangat penting bagi para pemimpin, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan dalam organisasi.

Langkah-langkah yang dipaparkan meliputi: Identifikasi Masalah: Memahami akar masalah dengan cermat, bukan hanya gejalanya. Analisis Masalah: Melakukan analisis mendalam untuk mengetahui penyebab utama dan dampak potensial. Pengembangan Alternatif: Mencari berbagai opsi atau solusi yang mungkin bisa diterapkan. Evaluasi Solusi: Menilai kelebihan dan kekurangan setiap alternatif solusi, serta dampaknya bagi organisasi. Implementasi Solusi: Mengambil tindakan yang diperlukan untuk menerapkan solusi terbaik. Evaluasi Ulang: Memantau hasil dari solusi yang diambil untuk memastikan efektivitasnya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Kandidat Doktoral tersebut menutup sesi dengan menegaskan bahwa pemimpin yang baik bukan hanya mampu menyelesaikan masalah, tetapi juga mampu memotivasi timnya untuk terus maju meski menghadapi berbagai kendala.

Kegiatan LKMT III ini diharapkan dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan kepemimpinan yang kuat dan mampu menghadapi tantangan di masa depan, serta melanjutkan estafet kepemimpinan ORMAWA dengan semangat integritas dan intelektual.(Cek Man/*)