Zulfajri (Tejo) Suarakan Eksistensi Seni Pertunjukan di Jambo Apresiasi Seni DKA Aceh Besar

Kabarnanggrroe.com, ACEH BESAR – Zulfajri, seorang seniman teater yang dikenal dengan panggilan Tejo atau Tejo Cemara, kembali mengangkat eksistensi seni pertunjukan dan kredibilitas seni teater di Aceh. Dalam sebuah Diskusi Seni dalam rangkaian kegiatan Jambho Apresiasi Seni yang digelar DKA Aceh Besar di Lapangan Bungong Jeumpa, Kota Jantho, Aceh Besar, Selasa (7/5/2024). Tejo menekankan pentingnya seni pertunjukan dalam memperkuat identitas budaya Aceh yang kaya. Ia menyatakan bahwa seni teater tidak hanya sebagai hiburan semata, tetapi juga sebagai wahana untuk menyampaikan pesan-pesan mendalam kepada masyarakat.

Menurut Tejo, seni pertunjukan, khususnya teater, memiliki peran penting dalam menyuarakan isu-isu sosial, budaya, dan politik yang relevan dengan kondisi masyarakat Aceh. Melalui kreativitas seni teater, berbagai persoalan kompleks dapat disampaikan secara lebih atraktif dan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat. Tejo juga menegaskan bahwa seni teater di Aceh memiliki kredibilitas yang tinggi, didukung oleh sejarah panjang dan keberagaman tradisi seni yang ada di wilayah tersebut.

Para peserta menyambut baik yang disampaikan Tejo, yang juga Staf Pengajar FKIP Sendratasik USK dan menilai bahwa upayanya untuk mengangkat eksistensi seni pertunjukan layak diapresiasi. Mereka menekankan bahwa dengan dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan masyarakat, seni teater di Aceh dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memperkaya ragam budaya Indonesia.

Tidak hanya sebagai seniman, Tejo juga dikenal sebagai event organizer seni dan budaya di Aceh. Selain berkesenian, Tejo aktif dalam usaha dan bisnis serta owner Cemara Florist. Ia aktif dalam menginisiasi berbagai kegiatan seni dan mendukung pengembangan bakat-bakat muda di bidang teater. Dengan semangatnya yang menggebu, Tejo yang pernah aktif di Teater Rongsokan ini berharap dapat terus menginspirasi generasi muda Aceh untuk mencintai dan melestarikan seni pertunjukan, sehingga warisan budaya tersebut tetap hidup dan berkembang di masa mendatang.(Abrar/Cek Man)