Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Sejumlah pedagang di Pasar Induk Lambaro Kecamatan InginJaya, Aceh Besar mengeluhkan karena sepinya pembeli. Kondisi tersebut, lantaran para pembeli lebih memilih belanja kebutuhannya di luar pasar atau pada Pedagang Kaki Lima (PKL) berjualan di depan toko dan los depan pasar.
“Hal ini dikarenakan pembeli suka belanja di luar pasar. Apalagi saat ini di luar sana sudah banyak sekali ditemui pedagang kaki lima, sehingga pembeli lebih memilih untuk belanja di luar pasar,” hal itu disampaikan Basri (35) pedagang sayur di dalam pasar induk Lambaro, Aceh Besar, Ingin Jaya, selasa (7/3/2023). Dia menjelaskan, kondisi ini sudah lama dirasakan para pedagang yang berada di dalam pasar.
“Dulu ramai, tapi sekarang sepi. Ya, karena semakin banyak pedagang kaki lima di luar sana. Padahal, kami setiap hari harus membayar pajak lapak, sekarang untuk lapak kami harus bayar Rp 6000 perhari,” ungkapnya.
Menurutnya, pedagang kaki lima merupakan salah satu penyebab kemacetan lalu lintas pada titik-titik tertentu di Pasar Induk Lambaro.
“Membludaknya pedagang kaki lima yang berjualan dengan mengambil sisi jalan raya menyebabkan ruas jalan mengalami penyempitan. Tapi, pemerintah terkesan membiarkan saja, tidak ada tindakan sama sekali,” pintanya
Ia menambahkan, sebenarnya kondisi yang dialami oleh pedagang di dalam pasar induk Lambaro harus dapat perhatian dari Pemerintah daerah.
“Tapi, yang kami lihat, pedagang kaki lima semakin bertebaran di depan pasar induk dan terkesan dibiarkan saja. Oleh karena itu, kami berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah yang kami alami dan berikan solusi atas perihal ini,” harapnya (Dj)