Wakil Ketua DPRK Dukung Wali Kota Banda Aceh Usut Kasus Pencurian Tembaga di Tugu Pena

Wakil Ketua DPRK Banda Aceh, Dr. Musriadi Aswad, MPd FOTO/ DOK POS ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Dr. Musriadi Aswad, MPd, mendukung langkan Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengusut kasus pencurian tembaga di Tugu Pena yang berada di Simpang Mesra Banda Aceh.

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan pemberitaan hilangnya hampir 100 kg tembaga yang melekat di Tugu Pena hilang. Hilangnya tembaga itu baru disadari usai arsitek perancang tugu tersebut, Dr Ir Kamal Arif MEng yang baru-baru ini berkunjung ke Banda Aceh dari Bandung, Jawa Barat
Menurutnya, Tugu Pena yang terletak di Simpang Mesra, Banda Aceh, yang selama ini menjadi simbol perjuangan dan semangat pendidikan, baru-baru ini mencuri perhatian.

“Komplotan ini sangat profesional kita dukung Wali Kota Banda Aceh untuk minta kepolisian mengusut kasus ini, Tugu Pena Darussalam Banda Aceh Simbol Kota Pendidikan,” tegas Dr Musriadi MPd politisi PAN Banda Aceh, kepada media ini, Kamis (6/3/2025).

Ia menyampaikan, Simpang Mesra, begitulah orang-orang menyebut nama sebuah persimpangan di ujung utara Banda Aceh.Ketiga jalur di persimpangan ini menuju ke titik-titik yang sangat strategis, yaitu Kota Banda Aceh, Kampus Darussalam, dan Pelabuhan Malahayati Aceh Besar.
khusunya yang tinggal di Banda Aceh, apa lagi mahasiswa, pasti tidak asing lagi dengan tugu itu, atau yang biasanya disebut Simpang Mesra, namun walaupun begitu nama Tugu ini yang asli adalah Tugu Tentara Pelajar.

Tugu ini diresmikan oleh Gubernur Aceh pada masa itu, yaitu pada tahun 1998, tugu ini di bangun untuk mengambarkan semangat para pemuda-pemuda Aceh pada masa dahulu dalam menuntut ilmu, walaupun dalam masa sedang menghadapi penjajagan Belanda.

“Kenapa sekarang ada oknum masyarakat yang tidak menghormati makna Tugu Pena itu, ini sebuah pelecehan dan tindakan yang tidak bisa ditolelir. Mereka merusak makna perjuangan pelajar. Maka seharusnya diusut tuntas,” tegasnya.

Politisi yang juga akademisi itu, kecewa dengan kondisi tersebut. Baginya semangat pendidikan dinodai oleh langkah masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

“Harusya kita semua menghormati, mudah-mudahan tidak ada lagi oknum masyarakat yang melakukan pencurian lagi. Sebaiknya ada tindakan lain untuk mengamankan monumen itu dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab,” pungkasnya. (AMZ)