Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Guna menjaga daya beli masyarakat dalam rangka menekan angka inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh dan Bulog Aceh menggelar operasi pasar murah dibeberapa tempat.
Selama bulan Februari Pemkab Aceh Besar melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskopukmdag) Aceh Besar akan menggelar operasi pasar tanggap inflasi di 5 lokasi. Pada hari ini, Pemkab Aceh Besar menggelar operasi pasar murah di Halaman Masjid Tgk Chik Mahraja Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Senin (6/2/2023).
Hadir pada operasi pasar di Peukan Bada, Asisten II Setdakab Aceh Besar M Ali SSos MSi, Kakanwi Perum Bulog Provinsi Aceh Irsan Nasution, Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Ir Darmasyah ST MSi, Kabag Ekonomi dan SDA Setdakab Aceh Besar Drs Sunardi SE, Muspika Peukan Bada, dan ratusan masyarakat Peukan Bada dan sekitarnya.
Kepala Diskopukmdag Aceh Besar, Ir Darmasyah ST MSi, mengatakan pasar murah di bulan Februari dimulai pada hari ini hingga 10 Februari mendatang, dengan harapan, pasar murah menjadi solusi bagi masyarakat guna memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, daya beli masyarakat yang rendah dapat memicu inflasi daerah.
“Oleh karena itu, pemerintah melaksanakan operasi pasar dengan harga barang kebutuhan pokok yang lebih murah, agar tidak terjadi inflasi berkepanjangan,” katanya, saat meninjau operasi pasar murah yang juga melibat unsur Polda Aceh, Kejari Aceh dan Kodam IM di Halaman Masjid Tgk Chik Mahraja Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar, Senin (6/2/2023).
Menurutnya, kondisi Aceh Besar saat ini masih relatif aman, karena daya beli masyarakat masih terjaga, meskipun ada kenaikan harga bahan pokok di tengah masyarakat, apalagi kondisi saat ini dibeberapa wilayah terjadi banjir yang sedikit menganggu pasokan barang dari Medan, ia optimis inflasi di daerah dapat diatasi dan segera normal.
“Kenaikan harga bahan pokok juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca hujan saat ini, namun saat cuaca normal, insya Allah inflasi yang terjadi dapat ditekan sampai dalam kondisi normal kembali,” tuturnya.
Ia menjelaskan, harga kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut relatif murah, misalanya saja, beras premium 10kg dipatok dengan harga Rp. 80 ribu rupiah, minyak goreng 2 liter masyarakat dapat membeli dengan harga Rp. 30 ribu rupiah sedangkan telur ayam untuk 1 papan dibanderol dengan harga Rp. 38 ribu rupiah. Hal tersbebut tentu saja menurut Darmasyah dapat dijangkau oleh masyarakat Aceh Besar.
“Harga barang kebutuhan poko di operasi pasar ini sangat murah, dengan demikian, kita harap masyarakat mau memanfaatkan pasar murah yang dilaksanakan diberbagai tempat, Insya Allah untuk bulan Maret mendatang, kita akan laksanakan lagi pasar murah menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” jelas Darmansyah.
Sementara itu, lima lokasi pasar murah di Aceh Besar yakni tanggal 6 Februari 2023 di Halaman Masjid Tgk Chik Mahraja Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Selasa 7 Ferbruari 2023 di Halamat Kantor Camat Darussalam 2023, Rabu 8 Ferbruari 2023 di Halamat Kantor Camat Blang Bbntang, Kamis 9 Ferbruari 2023 di Pasar Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya dan Jumat 10 Ferbruari 2023 di Halamat Kantor Camat Lhoknga.
Sementara itu, Irsan Nasution Kakanwi Perum Bulog Provinsi Aceh mengatakan operasi pasar yang bekerjasana dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh digelar di 92 titik yang tersebar di 23 kabupaten/kota dalam upaya menekan laju inflasi di daerah setempat.
Untuk mendukung itu, pihaknya berkomitmen menyuplai untuk pasar murah berupa beras premium dan medium sebagai mana permintaan Pemerintah Aceh. “Baik pasar murah maupun pangan murah Bulog terus mensuplai beras dalam upaya penelakanan inflasi yang terjadi,” tuturnya.
Selain suplai beras untuk pasar murah, Bulog Aceh juga terus mendistribusikan beras untuk distributor, reatel dan kios pengecer beras. “Kami terus mensuport mengatasi ini kelangkaan beras di pasar hingga membuat harga naik ,” pungkasnya.(Muiz)