IPARI Bireuen Gelar Gerakan Penyuluhan Terintegrasi

Kabarnanggroe.com, Bireuen — Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kabupaten Bireuen menggelar Gerakan Penyuluhan Terintegrasi (GAPIT) ke-8 di Gampong Pante Baro Glee Siblah, Kecamatan Peusangan Siblah Krueng, Kamis (5/12/2024). Program ini menyajikan berbagai penyuluhan yang bertujuan meningkatkan pemahaman agama dan kesejahteraan masyarakat di berbagai aspek kehidupan.

Turut hadir Kapolsek Peusangan Siblah Krueng, Kepala Puskesmas Peusangan Siblah Krueng, dan perangkat gampong lainnya. Kehadiran berbagai pihak menunjukkan komitmen mendukung program-program kesejahteraan masyarakat.

Ketua IPARI Bireuen, Drs. Muzakir, ketika membuka acara secara resmi menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan masyarakat.

“GAPIT merupakan wujud nyata komitmen penyuluh agama dalam memperkuat nilai-nilai keagamaan, sosial, dan ekonomi masyarakat. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi gampong-gampong lain,” ujar Muzakir.

Muzakir menjelaskan, berbagai penyuluhan yang dilaksanakan dalam GAPIT menyentuh aspek kehidupan masyarakat secara holistik, pertama, peningkatan pengelolaan wakaf. Penyuluh memberikan edukasi kepada nazhir mengenai pentingnya pendaftaran tanah wakaf dan penggunaan Sistem Informasi Wakaf.

“Langkah ini diharapkan meningkatkan profesionalitas dan transparansi dalam pengelolaan wakaf demi kemaslahatan umat,” ujarnya.

Kedua, penguatan moderasi beragama. Perangkat desa mendapatkan materi moderasi beragama untuk menjaga keseimbangan dan kerukunan dalam masyarakat yang beragam.

Ketiga, ketahanan keluarga. Penyuluhan bagi pasangan suami istri fokus pada penguatan komunikasi dan manajemen konflik dalam rumah tangga untuk menciptakan keluarga harmonis sebagai pilar masyarakat.

Keempat, kesehatan masyarakat. Kader kesehatan gampong mendapat pembinaan mengenai imunisasi dan pencegahan stunting, dengan harapan dapat menekan angka stunting di wilayah tersebut.

Kelima, pembinaan remaja. Melalui program Penyuluh Sahabat Remaja, tim penyuluh memberikan pembinaan karakter dan sosialisasi anti-bullying kepada siswa di sekolah dan madrasah, termasuk MIN 10 Bireuen.

Keenam, sertifikasi halal untuk pelaku usaha. Para pelaku usaha lokal diberikan edukasi tentang pentingnya sertifikasi halal sebagai kewajiban agama dan strategi untuk meningkatkan kepercayaan konsumen.

Selain kegiatan penyuluhan, GAPIT ke-8 ini juga diwarnai dengan santunan bagi anak yatim, sebagai bentuk kepedulian sosial penyuluh agama.

“Acara ditutup dengan jamuan makan siang bersama seluruh peserta. Hidangan khas sie kameng yang disajikan menjadi simbol kebersamaan dan solidaritas antara penyuluh, perangkat desa, dan masyarakat,” jelas Muzakir.

Muzakir menambahkan, dengan pelaksanaan GAPIT ke-8, diharapkan semangat sinergi antara penyuluh agama dan masyarakat terus terjalin untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di Gampong Pante Baro Glee Siblah dan wilayah lainnya.

Sementara itu, Kepala KUA Peusangan Siblah Krueng, Saifanni, S.Ag, turut memberikan apresiasi atas sinergi yang terjalin dalam kegiatan ini.

“Kolaborasi antara penyuluh agama, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk mendorong kemajuan bersama. GAPIT juga memperkuat hubungan antara penyuluh dan warga, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (Herman/Sayed M. Husen)