Menghadiri malam pembukaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 dengan tema “Rempahkan Bumi, Pulihkan Dunia”, Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, SSTP MM, mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat Aceh terutama warga Aceh Besar bekerjasama bahu-membahu untuk menyukseskan pelaksanaan event lima tahunan ini.
“Mari bersama-sama menyukseskan pelaksanaan PKA ke 8, karena ini kebudayaan Aceh yang harus kita lestarikan bersama,” kata Muhammad Iswanto usai mengikuti pembukaan PKA, yang berlangsung di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh, Sabtu (04/11/2023) malam.
Menteri koordinator bidang pembangunan kemanusiaan dan kebudayaan (MenkoPMk) diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi revolusi mental, kemajuan kebudayaan dan prestasi olahraga, Didik Suhardi PhD membukan secara resmi PKA ke-8.
Menurutnya, Aceh merupakan pintu gerbang jalur rempah terbaik di nusantara. Apalagi Aceh pernah menjadi salah satu wilayah di Indonesia penghasil rempah terbaik di dunia dan ini lah kesempatan untuk mengembalikan kejayaan Aceh tersebut. “Jadi, semua pihak harus berjuang menunjukkan Aceh siap kembali menjadi yang terdepan sebagai wilayah penghasil rempah-rempah terbaik di Indonesia bahkan dunia, karena tanah Aceh ini sangat subur,” katanya.
Disamping itu, Muhammad Iswanto mengajak masyarakat untuk mengunjungi anjungan Kabupaten Aceh Besar yang memperlihatkan berbagai kekayaan budaya dan pelestarian warisan budaya yang ada di Aceh Besar. “Bila ingin melihat warisan budaya kuliner Aceh silahkan ke Aceh Besar, di sana ada Kuah Beulangong, sie reuboh dan keumamah, itu masakan warisan leluhur Aceh Besar,” sebut Muhammad Iswanto.
Selain itu, di anjungan Aceh Besar ada sejarah, pameran rempah, kemudian juga ada produk UMKM dan pameran foto kesenian dan budaya. “Jadi, pada masyarakat jangan lupa mengunjungi Anjungan PKA Kabupaten Aceh Besar,” pungkas Muhammad Iswanto.
Selain Pj Bupati Aceh Besar dan Istri dengan mengenakan pakaian adat serta unsur Forkopkmda Aceh Besar, juga tampak hadiri mengikuti pembukaan PKA 8 yakni Pj Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, unsur Forkopimda Aceh, pada Bupati dan Wali Kota se-Aceh, anggota DPRA, kepala SKPA, tokoh masyarakat lainnya.(DJ)