Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Pemerintah Aceh melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh menggelar pengukuhan Raja dan Ratu Baca Aceh Tahun 2024, di Gedung Perpustakaan Wilayah Aceh, Senin (5/8/2024).
Dalam sambutannya, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, yang mewakili Bunda Literasi Aceh berharap agar Raja dan Ratu Baca Aceh dapat menjadi duta yang mempromosikan perpustakaan dan mengkampanyekan Gerakan Aceh Membaca, khususnya di kalangan generasi muda. “Raja dan Ratu Baca Aceh yang terpilih diharapkan akan menjadi duta yang mempromosikan perpustakaan dan mengkampanyekan Gerakan Aceh Membaca,” kata Iskandar.
Iskandar menyoroti tantangan yang dihadapi oleh generasi Z dalam meningkatkan budaya membaca. Menurutnya, generasi ini hidup di era di mana teknologi dan informasi berkembang pesat, sehingga kegiatan sehari-hari mereka sangat terhubung dengan gadget dan media digital.
“Gen Z lebih tertarik pada pembelajaran visual dan media sosial daripada media cetak seperti buku. Kebiasaan ini menimbulkan tantangan besar bagi kita semua, terutama bagi perpustakaan, untuk tetap relevan dan menarik bagi generasi muda,” tambahnya.
Ia juga menekankan bahwa minat baca adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan kritis. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk mencari cara-cara inovatif agar minat baca bisa tetap berkembang di tengah derasnya arus informasi digital.
“Minat baca adalah kunci utama dalam menciptakan masyarakat yang cerdas dan kritis. Kita semua harus berusaha mencari cara inovatif agar minat baca tetap tumbuh di tengah derasnya arus informasi digital,” ujar Iskandar.
Sebagai informasi lainnya, Raja dan Ratu Baca Aceh yang dikukuhkan tersebut yakni M. Faris Al Muzakki dari Kota Lhokseumawe dan Fania Shella Farahma dari Kabupaten Aceh Besar. Keduanya terpilih dari 70 peserta setelah melalui serangkaian seleksi dan penilaian ketat oleh dewan juri yang kompeten.
Acara pengukuhan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan minat baca di Aceh, sekaligus mendorong generasi muda agar lebih mencintai buku dan sumber literasi lainnya. Dengan terpilihnya Raja dan Ratu Baca Aceh, diharapkan gerakan literasi di Aceh akan semakin berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.(WD/*)