Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – SMP Islam Cendekia Darussalam bersama TK IT dan SDIT Islam Cendekia Darussalam menggelar ajang kompetisi pendidikan bertajuk Cendekia Fair 2025 dengan tema Journey of Faded Are and Mencret. Acara tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai 5 hingga 7 Februari 2025, di lingkungan SMP Islam Cendekia Darussalam, di Gampong Lambitra, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Rabu (5/2/2025).
Kegiatan tersebut, bertujuan mempererat hubungan antar sekolah serta menjadi wadah bagi siswa dalam mengasah minat dan bakat mereka. Sebanyak 300 peserta dari berbagai sekolah, baik internal maupun eksternal, turut ambil bagian dalam berbagai perlombaan.
Beragam cabang kompetisi digelar, seperti lomba mewarnai, pidato dalam bahasa Inggris, Arab, dan Aceh, olimpiade sains, olimpiade bahasa Inggris, praktik tilawah Juz 30, cerdas cermat agama, spelling bee, serta desain poster. Lomba berskala internasional seperti Ranking 1 dan tahfidz Juz 30 juga turut memeriahkan acara dengan kategori kelas 1, 2, dan 3.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Sekdisdikbud) Aceh Besar, Fahrurrazi SE, mengapresiasi pelaksanaan Cendekia Fair 2025 yang diselenggarakan oleh SMP Islam Cendekia Darussalam bersama TK IT dan SDIT Islam Cendekia Darussalam.
“Kegiatan ini tentu akan menjadi wadah bagi siswa dalam mengasah minat, bakat, serta keterampilan mereka di berbagai bidang,” ungkapnya.
Menurutnya, ajang tersebut juga dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan akademik maupun non-akademik peserta. Dengan adanya kompetisi dalam bidang sains, bahasa, seni, dan agama, diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, serta semangat kolaborasi.
“Melalui berbagai cabang lomba yang digelar, siswa tidak hanya berkompetisi, tetapi juga belajar bagaimana bekerja sama, berkomunikasi dengan baik, dan menumbuhkan kepercayaan diri. Ini sangat penting untuk menghadapi tantangan di masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMP Islam Cendekia Darussalam, Sazali SPd menegaskan, tujuan utama kegiatan tersebut bukan sekadar meraih gelar juara, melainkan membangun kesiapan mental dan keterampilan siswa dalam menghadapi tantangan masa depan.
“Ini bukan sekadar tentang menang atau kalah, tetapi bagaimana kita memberikan ruang bagi siswa untuk mengasah bakat dan kemampuannya. Seperti yang dikatakan Abraham Lincoln, ‘beri saya waktu enam jam untuk menebang pohon, maka saya akan habiskan empat jam pertama untuk mengasah kapak.’ Artinya, persiapan yang matang akan memudahkan pencapaian tujuan,” ujar Sazali.
Sedangkan Ketua Yayasan SMP Islam Cendekia Darussalam, Dr H Edwar M Nur SE MM, menekankan pentingnya ajang tersebut dalam membentuk karakter dan kecerdasan sosial siswa.
“Cendekia Fair bukan hanya tentang kompetisi akademik, tetapi juga wadah untuk membangun kolaborasi, karakter, serta mental siswa. Dengan kegiatan seperti ini, kami berharap Cendekia Darussalam terus berkontribusi nyata dalam dunia pendidikan,” ungkapnya.(WD)