Dua Influencer Hadiri Amunisi Akhir Pekan AMIN, Paparkan Tips dan Trik Jadi Pengusaha Sukses di Medsos

Dari kiri ke kanan: pembaca acara Srikandi, Putri Nisrini, Aminullah Usman dan Kaka Alfarisi dalam acara bertajuk 'Amunisi Akhir Pekan AMIN," Banda Aceh is more ready to become a creative city (Banda Aceh siap menjadi kota kreatif) di Soba Coffee Shop, Banda Aceh, Minggu (3/11/2024) sore. Foto/MUHAMMAD NUR

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dua influencer terkenal Aceh, Kaka Alfrarisi sebagai influencer dan Putri Nisrini sebagai konten kreator memaprakan tips dan trik membangun usaha sampai sukses di Media Sosial (Medsos).

Keduanya yang mendampingi calon Wali Kota Banda Aceh no urut 3, H Aminullah Usman SE Ak MM menghadiri acara bertajuk ‘Amunisi Akhir Pekan AMIN,” Banda Aceh is more ready to become a creative city (Banda Aceh siap menjadi kota kreatif) di Soba Coffee Shop, Banda Aceh, Minggu (3/11/2024) sore.

MC atau pembawa acara yang menyebut namanya Srikandi bertanya secara bergantian kepada kedua wanita muda sukses itu tentang manfaat teknologi memajukan sebuah usaha, seperti yang mereka lakoni selama ini.

Pembawa acara Srikandi (kanan) mengumumkan para pemenang doorprize yang disaksikan seratusan relawan dan pelaku UMKM dalam acara bertajuk ‘Amunisi Akhir Pekan AMIN,” di Soba Coffee Shop, Banda Aceh, Minggu (3/11/2024) sore. Foto/MUHAMMAD NUR

Kaka dalam paparannya mengatakan teknologi intormasi seperti media sosial (medsos) telah mampu membantu kemajuan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Aceh selama ini. Dia menjelaskan personal branding (merk pribadi) sangat menentukan dalam memasarkan sebuah produk di medsos.

“Jangan tiru sana-sini atau ikut-ikutan dengan akun orang lain, bahkan flexing, tetapi tentukan sendiri dengan pola pikir kita sendiri,” jelasnya. Dia menambahkan jika galau atau sakit, tidak perlu diposting di medsos, tetapi harus yang baik-baik.

Dikatakan, hal yang paling penting, modal usaha tidak boleh digunakan untuk hal lain, kecuali untuk usaha itu sendiri. Apalagi, katanya, jika keuntungan juga dipakai bukan untuk usaha, maka tunggulah waktunya kolaps atau ambruk.

Kaka yang juga seorang make-up artis (MUA) menyatakan kualitas sebuah produk, seperti komestik, fashion dan juga parfum yang digelutinya harus dijaga dengan baik. Dia menambahkan produk harus mengikuti kemauan pasar, khusus Aceh, seperti baju gamis dan lainnya, bukan baju bukaan atasan atau bawah.

Seperti diketahui, Aceh yang menerapkan syariat Islam melarang perempuan memakai baju seksi atau menampakkan aurat. Namun, daerah luar Aceh, para wanitanya leluasa memakai baju bukaan atasan atau bawah.

Kembali lagi ke Kaka dengan menyatakan produk jasa juga harus dijaga dengan sempurna dan ilmu terus ditingkatkan, sehingga pelanggan tidak akan merasa kecewa. Dia mengakui tidak semua orang bersikap ramah, tetapi harus disikapi dengan bijak di medsos.

Wanita ini yang memiliki nama asli Rizqa Zania mengungkapkan usaha yang memakai jasa pekerja tidak boleh bertindak semena-mena, karena bisa merusak bisnis. Sedangkan untuk pelanggan di medsos, dia menjelaskan harus melakukan komunikasi dengan baik, sehingga saat punya produk baru, maka dapat ditawarkan kembali.

Sedangkan konten kreator Putri Nisrini mengungkapkan untuk memajukan akun di sosmed tidak bisa bekerja sendiri. Dia mengaku telah menemui Willie Salim di Jakarta, sosok content creator viral yang dikenal dengan konten “Mari Kita Borong.”

Willie kerap memborong barang dagangan dari toko besar, restoran ternama hingga pedagang kaki lima, lalu membagikannya ke orang-orang sekitar. Putri menambahkan dari pelajaran yang diambilnya itu, maka ilmunya semakin berkembang untuk terus berbagi di medsos.

Putri yang mengakui Kaka sebagai panutannya, karena punya segalanya menjelaskan algoritma TikTok tidak bisa ditebak, tetapi bisa dilihat 3 detik setelah postingan di medsos. Namun, waktu normalnya sebagai konten menarik, sudah dapat dilihat 1 menit atau 1,5 menit setelah postingan dan kalau kepanjangan, maka dapat dibuat ‘Tunggu Part 2″.

Dia menambahkan postingan di medsos harus konsisten atas hal-hal yang disukai, tetapi tidak mengganggu orang lain, namun baik untuk orang lain. Tetapi yang paling penting, katanya, insecure atau kepercayaan diri harus ditumbuhkan dalam membangun sebuah konten menarik.

Dikatakan, dirinya sangat berharap agar terbentuk sebuah wadah resmi konten kreator dan pemateri dari luar datang secara berkala untuk melatih mereka agar lebih handal lagi. Mendapat permintaan itu, Aminullah Usman langsung ‘meng-amini’ dengan menyatakan akan menjadi pembina utama konten kreator anak muda Banda Aceh.(Muh)