Kabarnanggroe.com, Palembang – Rapat kerja nasional (Rakernas) ke – IX Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Tahun 2022, sebanyak 44 peserta (kepala daerah) dari 73 peserta mewakili kabupaten/kota se-Indonesia hadir yang berlangsung di kota Palembang.
Delegasi Banda Aceh yang dipimpin langsung Pj Wali Kota Bakri Siddiq sudah berada di Bumi Sriwijaya sejak kemarin. Delegasi Banda Aceh mengikuti semua kegiatan dari Rakornas JKPI kali ini, termasuk agenda kunjungan (master class).
SMP IT Harapan Mulia Palembang menjadi tujuan. Delegasi Banda Aceh, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayan Kota sebagai leading sektor mengisi acara untuk siswa/siswa SMP IT Harapan Mulia.
Materi “Kota Banda Aceh: Warisan Budaya Masa Lalu, Kini dan Akan Datang” dipaparkan oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kota Banda Aceh Ambo Assi Ajis SS di hadapan Pembina Yayasan Harapan Mulia, Prof Dr H Slamet Widodo, MS MM, Kepala Sekolah, guru dan siswa/i SMP tersebut.
Kepada para siswa, pemateri menjelaskan sejarah Kota Banda Aceh yang telah berusia 817 tahun telah mewariskan kehidupan sejarah budaya yang masih hidup sampai hari ini.
Ia menjelaskan beragam jejak kekayaan budaya, baik dalam bentuk benda maupun non benda menjadi jatidiri Kota Banda Aceh.
Materi Master Class memaparkan cikal bakal Kota Banda Aceh pada awal abad 13, yang menceritakan berdirinya kerajaan Aceh Darussalam oleh Sultan Ali Mughayat Syah dan meraih puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda.
Kemudian juga diceritakan kepada peserta, dimana peninggalan kejayaan Aceh masih dapat ditelusuri dengan keberadaan cagar budaya, seperti makam-makam kuno para Raja Aceh.
Hingga saat ini, Pemko Banda Aceh bersama seluruh elemen terus berupaya merawat melalui kegiatan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan serta kemitraan untuk menegaskan Kota Banda Aceh sebagai salah Kota Pusaka Indonesia.
Para siswa/i dan guru-guru SMP IT Harapan Mulia tampak begitu antusias mengikuti kegiatan ini, yang kemudian menarik minat mereka mendalami lebih dalam tentang sejarah Aceh dengan melayangkan sejumlah pertanyaan.
Selain menanyakan seputar destinasi wisata religi, budaya dan kuliner, para siswa juga tertarik menanyakan implementasi syariat Islam yang menjadi keistimewaan Aceh.
Kegiatan ini kemudian dimeriahkan dengan penampilan kesenian dari kedua daerah. Banda Aceh menampilkan Tari Saman dan Rapai Geleng, sementara Palembang menampilkan kesenian khas daerah mereka.
Kepala Disdikbud Banda Aceh, Sulaiman Bakri yang mewakili Pj Wali Kota menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang luar biasa dari pihak SMP IT Harapan Mulia.
Ia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan wawasan dan tambahan pengetahuan bagi kedua daerah sehingga akan meningkatkan rasa cinta terhadap kebudayaan yang dimiliki Indonesia.(Aldih/Rel)