Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pendidikan Dayah (Disdik Dayah) Kota Banda Aceh akan menyelenggarakan pelatihan Rencana Pembelajaran Santri (RPS) bagi guru dayah, di Hotel Grand Permata Hati, Blang Oi Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, 8-10 Nopember 2022 mendatang.
Kegiatan yang mengambil tema “Revitalisasi Kurikulum Dayah di Era Milenial”, menghadirkan tiga narasumber yang profesional dibidangnya yang berasal dari tiga unsur yaitu; kalangan Akademisi, Praktisi Kurikulum serta organisasi profesi Alumni Santri Dayah (DPP ISAD Aceh) .
Kepala Disdik Dayah Kota Banda Aceh Muhammad, S.Sos, MM mengatakan kegiatan ini dinilai strategis, dalam rangka menyahuti proses Akreditasi Dayah Tahun 2022 dan melakukan persiapan Akreditasi Dayah Tahun 2023, dimana salah satu instrumennya adalah pemenuhan dokumen Pembelajaran Santri (RPS). Dokumen ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Implementasi Penerapan Kurikulum Dayah.
“Jika dokumen RPS sudah disusun dengan baik dan diterapkan maka sejatinya dayah-dayah di Banda Aceh, khususnya dayah salafiyah (tradisional) telah melakukan lompatan sejarah besar, menyesuaikan dengan tren perkembangan Akademik Perguruan Tinggi. Nuansa Akademik terstruktur, pelan-pelan akan mewarnai dayah di Banda Aceh, ungkap Muhammad.
Lebih lanjut Muhammad mengatakan bahwa guru dayah nantinya akan terbiasa dengan tradisi akademik, dimana setiap proses pembelajaran diawali dengan penyusunan RPS, sehingga siapa saja guru yang mengajar bidang studi di setiap jenjangnya akan ada standar baku akademik, termasuk juga standar minimal tingkat ketuntasan materi.
“Ini penting dalam mengukur kompetensi santri dalam setiap bindang (materi pelajaran) di lingkungan dayah. Tradisi ini baru dimulai di kalangan dayah salafiyah (tradisional) sementara dayah Terpadu, tentu sudah terbiasa, karna mengikuti pola sekolah formal lainnya dan gurunya pun sudah sering mengikuti berbagai pelatihan baik tingkat lokal, nasional maupun internasional,” pungkas Muhammad.
Sementara Kabid SDM dan Manajemen Disdik Dayah Kota Banda Aceh, Muhammad Syarif, SHI,M.H menyebutkan peserta pelatihan ini diikuti oleh 50 orang yang berasal dari guru dayah di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh, natinya diakhir pelatihan peserta akan dinilai serta diberikan bonus kepada 10 peserta terbaik, yang berhasil menyusun RPS sesuai tugas yang diberikan oleh tiga orang narasumber. “Ini bagian dari usaha Disdik Dayah Banda Aceh dalam mengasah nuansa budaya akademik dilingkungan dayah,” demikian Muhammad Syarif.(Mar/*)