Apresiasi PON XXI Masih Mengalir, Pemulia Jamee Mampu Ubah Persepsi Masyarakat Luar terhadap Aceh

Plh Sekda Aceh, Azwardi AP MSi memimpin pertemuan dengan perwakilan CDM seluruh provinsi dengan PB PON XXI yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah Aceh yang telah melaksanakan PON dengan baik di Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis, (19/9/2024) lalu. FOTO/ HUMAS PEMERINTAH ACEH

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Perhelatan akbar Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut dari 9 sampai 20 September 2024 lalu menyimpan banyak cerita. Dari keharuan pimpinan kontingen sampai gubernur luar Aceh memberi apresiasi dan terima kasih kepada rakyat Aceh, yang ternyata ramah menerima kedatangan para tamu dari seluruh Indonesia.

Keharuan dan keterkejutan pimpinan kontingen dan para atlet yang menerima kenyataan sebaliknya tentang kondisi Aceh saat ini. Awalnya, mereka menduga tidak akan aman selama berada di Provinsi Aceh, seiring ada selentingan negatif tentang Aceh di luaran sana.

Tetapi, begitu menginjakkan kaki di bumi Serambi Mekkah ini, bayangan itu sirna seketika, bahkan saat penyambutan mereka sangat luar biasa. Berbagai kisah telah disampaikan oleh ketua kontingen PON sebelum mereka kembali ke kampung halaman masing-masing, yang seluruhnya memberi tanggapan positif atas layanan Aceh.

Sehingga, Pj Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA MSi sempat menyatakan PON XXI ini telah mengubah persepsi negatif yang dibayangkan masyarakat nusantara selama ini terhadap Aceh. Bahkan, orang Aceh yang selama ini dipersepsikan menyeramkan, ternyata ramah sekali.

“Kita berhasil menunjukkan Aceh hospitality, keramahan Aceh, Peumulia Jamee Adat Geutanyoe,” kata Pj Gubernur.

Dengan Pemulia Jamee ini, tentunya akan dapat merambah ke sektor lain, seperti pariwisata terus berkembang, kepercayaan investor kembali membaik dan lainnya.

Sementara itu, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tidak cukup dengan kata-kata untuk menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Aceh yang dinilai sangat luar biasa dalam melaksanakan PON XXI.

Ucapan terima kasih disampaikan melalui surat resmi yang ditandatangani oleh Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Sugito yang ditujukan kepada Pj Gubernur Aceh Dr H Safrizal ZA MSi.

Dalam surat bertanggal 24 September 2024 itu, Pemerintah Bangka Belitung menyampaikan apresiasi atas pelayanan yang baik, termasuk penanganan musibah yang dialami oleh atlet kontingennya.

Dalam surat tersebut, Pemerintah Bangka Belitung mengungkapkan kesan mendalam atas perhatian dan tindakan cepat yang diberikan oleh Pemerintah Aceh terhadap kontingen mereka, seperti dilansir Humas Aceh, Rabu (2/10/2024).

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Aceh yang telah membantu dan memfasilitasi penanganan atlet kami,” tulis Pj Gubernur Bangka Belitung Sugito dalam suratnya.

Pemerintah Bangka Belitung berharap agar bantuan yang diberikan oleh Aceh mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah Swt. Ucapan terima kasih ini sekaligus menunjukkan solidaritas dan kekompakan antara provinsi di Indonesia dalam menyukseskan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Pelaksanaan event olahraga Nasional empat tahunan itu berlangsung dengan lancar, dan berbagai apresiasi dari kontingen-kontingen provinsi lain terus mengalir terkait profesionalisme dan keramahan Aceh sebagai tuan rumah. PON XXI ini menjadi ajang penting yang tidak hanya mempertemukan para atlet berprestasi, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarprovinsi di Indonesia.

Selain itu, keberhasilan melaksanakan PON XXI Aceh-Sumut 2024, harus dibarengi dengan kemampuan menjaga venue-venue yang telah dibangun dengan anggaran miliaran rupiah, bahkan totalnya mencapai triliunan rupiah. Demikian juga dengan investasi yang sangat dibutuhkan masyarakat, agar lapangan kerja terbuka luas.

Investasi di Aceh sudah menjadi momok menakutkan dari para pengusaha luar Aceh, tetapi diharapkan dengan perubahan yang telah terlihat selama PON, kondisi akan segera berubah.

Aceh yang kaya dengan sumber alam saatnya berbenah diri menyambut para investor nasional maupun internasional yang bersedia menanamkan modalnya, tentunya dengan Pemulia Jamee Adat Geutanyoe (memuliakan tamu sebagai adat kita). (Muh)