Wisata  

Dinas Pariwisata Banda Aceh Serukan Kawasan Tanpa Rokok di Area Objek Wisata

Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Said Fauzan S.STP MA. FOTO/INSTAGRAM

Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Dinas Pariwisata Banda Aceh yang terus berusaha meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nusantara dan juga mancanegara mengharapkan hadirnya kawasan tanpa rokok (KTR) di setiap objek wisata, baik pantai, alam dan lainnya.

Banda Aceh yang telah menjadi pusat kota jasa dan dagang juga telah menjadi wisata berbelanja bagi wisatawan lokal yang datang dari berbagai wilayah Provinsi Aceh, seperti barat-selatan, tengah dan timur Aceh.

Kondisi ini dapat dilihat pada setiap akhir pekan, hari Sabtu dan Minggu, seluruh pusat perbelanjaan di Banda Aceh dipenuhi dengan kendaraan bernopol luar Banda Aceh.

Objek wisata boat di atas rumah Lampulo, Banda Aceh pada Minggu (1/6/2025). FOTO/MUHAMMAD NUR

Bahkan, arus kendaraan pada hari libur kerja ASN itu juga padat, padahal sebagian besar warga Banda Aceh memilih beristirahat di rumah seusai bekerja selama sepekan atau lima hari kerja.

Wisata belanja juga berimbas pada terisinya hotel dan juga homestay yang tersebar di berbagai sudut kota Banda Aceh. Untuk kawasan perbelanjaan memang sudah ada kawasan tanpa rokok.

Sedangkan untuk objek wisata di ruang terbuka, belum ada penetapan kawasan tanpa rokok yang telah menjadi bagian dari menjaga kesehatan dan keselamatan wisatawan pengunjung yang tidak merokok.

Seperti terpantau pada sejumlah objek wisata di Banda Aceh pada Minggu (1/6/2025) sore, masih ada warga yang merokok di area objek wisata, seperti di PLTD Kapal Apung, Punge Blang Cut atau juga boat di atas rumah di Lampulo.

Saat wisatawan asal Penang, Malaysia melakukan kunjungan ke boat di atas rumah, salah seorang warga merokok agak jauh dari tempat duduk mereka, tetapi tetap saja aromanya tercium di bawa angin.

Area depan pintu masuk PLTD Kapal Apung di Punge Blangcut, Banda Aceh. FOTO/MUHAMMAD NUR

Sehingga, ada yang menutup hidung dengan jilbab atau juga tangan, karena tidak tahan dengan asap rokok yang kebetulan arah angin ke arah mereka. Namun, tidak berlangsung lama, warga tersebut pindah ke tempat lain.

Kondisi itu sebenarnya sudah diwanti-wanti oleh Kepala Dinas Pariwisata Banda Aceh, Said Fauzan sejak tahun lalu dengan tujuan memberi kenyamanan kepada wisatawan saat berkunjung ke objek wisata di Ibu Kota Provinsi Aceh ini, khususnya kesehatan dan keselamatan.

Dia sempat menyatakan kesehatan dan keselamatan menjadi dua aspek utama dalam mewujudkan sustainable tourism atau pariwisata yang berkelanjutan di Banda Aceh.

“Aspek utama mewujudkan sustainable tourism, salah satunya aspek kesehatan dan keselamatan dan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ucap Said Fauzan, seperti dikutip dari situs Dispar Banda Aceh, Rabu (4/6/2025).

Dia menjelaskan penerapan KTR di sektor pariwisata sangat penting guna mewujudkan pariwisata berkelanjutan, sehingga akan melindungi para wisatawan yang tidak merokok.

“Ketika orang merokok tertib, para wisatawan, pengunjung dan wisatawan keluarga yang tidak merokok akan terlindungi,” jelasnya. Dia berharap para pelaku pariwisata, termasuk perhotelan untuk mengimplementasikan KTR, sehingga akan dapat mendorong perkembangan pariwisata di kota ini.

“Saya mengharapkan KTR bisa diimplementasikan dengan baik, KTR ini tujuannya bagaimana orang yang merokok ini ada area tertentu dan tertib sehingga tidak mengganggu orang lain,” tambahnya.

“Ini supaya pariwisata kita terus maju dan berkembang dan ekonomi masyarakat kita semakin baik serta kesehatan kita juga senantiasa terpelihara,” ujarnya. Dia berharap area objek wisata di Banda Aceh akan menjadi kawasan bebas asap rokok.(Muh)