Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Anggota DPRK Aceh Besar, Abdus Sabur mengusulkan pembentukan Komisi Beasiswa Aceh Besar. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar itu dalam Rembuk Pendidikan Kabupaten Aceh Besar tahun 2025 di Dekranasda Aceh Besar, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Sabtu (3/5/2025).
“Saya mendorong agar segera dibentuk Komisi Beasiswa Aceh Besar. Dengan demikian, lembaga ini nantinya dapat mengupayakan ataupun berkolaborasi dengan para pihak untuk menyediakan beasiswa bagi masyarakat Aceh Besar baik beasiswa keluarga miskin, yatim, hingga beasiswa prestasi. Apa apapun bentuknya yang mampu memberikan akses pendidikan secara merata bagi masyarakat,” ujar politisi Partai Gelora itu.
Acara rembuk pendidikan ini dibuka oleh Bupati Aceh Besar, Muharram Idris. Turut hadir Ketua Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Kabupaten Aceh Besar, Prof Dr Mustanir, M.Sc, para praktisi pendidikan, ulama, akademisi serta sejumlah tokoh pendidikan lainnya.
“Kita berembuk pendidikan di Aceh Besar, sharing dan diskusi kemana arah pendidikan Aceh Besar di bawah kepemimpinan Bupati Muharram Idris. Alhamdulillah, Pak bupati juga merespon dengan positif sejumlah point point yang berkembang dalam diskusi,” kata Sabur.
Abdus Sabur menambahkan, dirinya bergabung di Komisi V DPRK Aceh Besar yang salah satunya bermitra dengan Dinas Pendidikan dan MPD.
Sabur juga memberikan sejumlah rekomendasi, diantaranya, pemkab perlu membuat aturan hukum terkait perlindungan dan penghargaan guru, demi mengoptimalkan peran satuan pendidikan untuk menjamin keamanan serta kenyamanan guru dalam melaksanakan tugasnya.
“Perlu perhatian serius terhadap daerah pinggiran guna menjamin mutu pendidikan dan pemajuan kebudayaan,” ujar Ketua Partai Gelora Aceh Besar tersebut.
Berulang kali Sabur menyampaikan, bahwa perhatian kepada ustaz/ustazah TPA (Taman Pendidikan Alquran) di setiap gampong yang ada TPA, dimana mereka setiap sore mengajarkan alquran kepada anak-anak usia dini.
“Kita berharap agar program SPT (sekolah pendidikan Terpadu) betul betul bisa maksimal guna melahirkan siswa yang berakhlakul karimah, InshaAllah DPRK tentu siap berkolaborasi dengan semua elemen dalam memajukan mutu pendidikan di Aceh Besar,” demikian Sabur.
Sementara itu, Ketua MPD Aceh Besar, Prof Dr Mustanir MSc dalam sambutannya saat Rembuk Pendidikan itu mengatakan, masalah pendidikan merupakan masalah bersama, untuk itulah ajang rembuk pendidikan ini diadakan dengan mengundang instansi dan stakeholder pendidikan.
“Sehingga dapat sama-sama mencurahkan pikiran, saran yang konstruktif dalam rangka menyelesaikan berbagai persoalan pendidikan yang terjadi di Aceh Besar. Kemajuan teknologi yang sangat pesat, menjadi salah satu peluang, namun tantangan juga sangat luar biasa,” pungkas Prof Mustanir. (AMZ)