Kabarnanggroe.com, Aceh Besar — Suasana penuh warna dan gelak tawa anak-anak mewarnai Aula SMK Al-Mubarkeya, Kayee Lee, Ingin Jaya, Aceh Besar, Minggu, 4 Mei 2025. Sebanyak 20 Raudhatul Athfal (RA) dari seluruh Aceh Besar bersatu dalam semarak Gebyar Pentas Seni RA Se-Kabupaten Aceh Besar, mengusung tema “Warna-Warni Nusantara di Panggung Si Kecil”.
Kegiatan ini menampilkan beragam atraksi kreatif dari masing-masing RA, mulai dari tari daerah, lagu anak-anak, hingga peragaan busana nusantara. Aula pun berubah menjadi panggung keceriaan dan kebanggaan budaya yang disambut meriah oleh para orang tua, guru, dan tamu undangan.
Ketua Panitia, Sri Wardani Kurnia Ilahi, S.P., mengucapkan terimakasih kepada wali siswa yang berpartisipasi penuh untuk kesuksesan acara ini.
“Bantuan moril dan semangat menjadi modal kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk melaksanakan kegiatan besar ini,” ujarnya
Ketua panitia juga menyebutkan kegiatan ini terlaksana tidak terlepas dari kerjasama seluruh elemen terkait, “Semoga kerjasama ini akan terus terjalin dengan baik”, harap ketua panitia.
Ketua IGRA Aceh Besar, Nasriah, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang sebagai wadah ekspresi dan pembentukan karakter anak sejak dini.
“Kami sangat bangga, karena 20 RA turut ambil bagian dan menampilkan kreativitas terbaik mereka. Ini menjadi ruang bagi anak-anak untuk tampil percaya diri dan mengenal kekayaan budaya bangsa,” ujar Nasriah penuh semangat.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Aceh Besar, H. Saifuddin, S.E., yang memberikan pesan inspiratif bagi para peserta dan pendidik.
“Pendidikan anak yang ceria akan melahirkan generasi yang semangat dan berprestasi. Pendidikan dan membiasakan kebaikan sejak kecil akan menjadikan mereka pemimpin hebat yang bebas dari perilaku jahat yang bertentangan dengan nilai-nilai agama,” pesan Saifuddin, mantan Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh.
Acara ini berlangsung sehari penuh dan menjadi momen tak terlupakan bagi anak-anak RA yang tampil ceria dan percaya diri di atas panggung. Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa pendidikan usia dini bukan sekadar belajar membaca dan berhitung, tetapi juga menanamkan nilai budaya, agama, dan rasa percaya diri yang kuat sejak dini.[]