Kabarnanggroe.com, Jakarta — Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menawarkan solusi konkret untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia. Dalam debat pamungkas Pilpres 2024 yang diselenggarakan di Balai Sidang Jakarta, Prabowo menyampaikan visi dan misinya untuk meningkatkan sektor kesehatan di Tanah Air.
Dalam penyampaiannya, Prabowo berjanji akan memperbanyak fakultas kedokteran di Indonesia sebagai langkah cepat untuk menangani kekurangan dokter yang mencapai sekitar 140.000 orang. “Kita kekurangan sekitar 140.000 dokter dan itu akan segera kita atasi dengan cara menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang sekarang 92, kita akan bangun 300 fakultas kedokteran,” ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga memiliki rencana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang kedokteran. Ia berencana mengirim 10.000 anak-anak SMA yang berprestasi untuk belajar kedokteran dan 10.000 lainnya akan mempelajari bidang sains, teknologi, rekayasa, matematika (STEM), serta kimia, biologi, dan fisika. “Kita rebut teknologi, kita rebut sains,” tambahnya.
Prabowo dan pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur kesehatan di seluruh Indonesia. Mereka berencana membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, serta puskesmas modern di setiap desa. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sektor kesehatan sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional. Dalam konteks Pilpres 2024, pasangan Prabowo-Gibran bersaing dengan dua pasangan calon lainnya, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Debat pamungkas Pilpres 2024, yang fokus pada isu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kebudayaan, teknologi informasi, serta kesejahteraan sosial dan inklusi, menjadi panggung akhir bagi para calon presiden dan wakil presiden untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada masyarakat Indonesia. Pilihan ini nantinya akan menjadi pertimbangan bagi pemilih dalam menentukan arah pembangunan negara dalam lima tahun ke depan.(Cek Man/*)