Kabarnanggroe.com, Sabang – Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi memastikan penanganan jalan menuju objek wisata Tugu Kilometer Nol yang terputus akibat dampak longsor, pagi ini normal kembali dan dapat dilalui masyarakat maupun wisatawan.
“Setelah melakukan peninjauan langsung ke lokasi jalan putus menuju kilometer nol, pagi ini jalan yang putus selesai dikerjakan dan di uji coba, Insyaallah nanti siang objek wisata Tugu Kilometer Nol sudah bisa dikunjungi masyarakat maupun wisatawan,” kata Pj Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi, Kamis (2/2/2023).
Terangnya, perbaikan jalan menuju objek wisata Tugu Kilometer Nol ini rampung, atas dukungan dari pihak Balai Jalan Nasional yang turun langsung menangani jalan putus tersebut, serta di bantu oleh masyarakat sekitar.
“Alhamdulilah sepanjang jalan menuju objek wisata iboih hampir semuanya sudah bersih dari sisa longsor dan sudah bisa dilalui. Tinggal jalan putus arah Kilometer Nol yang sedang dikerjakan teman-teman balai dibantu masyakarat sekitar. Tapi ini penanganan sementara, sembari menunggu untuk penanganan permanen,” terangnya.
Curah hujan yang tinggi diawal tahun 2023 kali ini adalah yang paling berat, karena mengakibatkan banyak pohon tumbang dan tanah longsor yang terjadi diberbagai lokasi di Kota Sabang, hingga menyebabkan listrik dan jaringan pipa air terganggu.
Reza Fahlevi menjelaskan, hingga saat ini, PDAM Tirta Aneuk Laot dan Dinas PU PR, tengah berupaya dan bekerja keras untuk menormalisasi jaringan pipa PDAM yang rusak akibat longsor. Meski demikian, patut disyukuri bahwa berkat kerja keras PLN sistem kelistrikan ke wilayah Gapang, Iboih sampai dengan Tugu Kilometer Nol, sudah normal secara keseluruhan.
“Kami berterimakasih dengan seluruh pihak yang telah bekerja keras, bekerja cepat, sehingga dengan waktu yang tidak terlalu lama, keadaannya bisa kembali normal,” jelasnya.
Dia menambahkan, Pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Sosial PMG PP dan PA juga telah menyalurkan bantuan masa panik untuk masyarakat di beberapa desa, diantaranya di Gampong Paya Seunara, Krueng Raya, Kuta timu, Iboih, Batee Shoek, Ie Meulee dan Cot Ba’u.
“Kita akan terus mendata masyarakat yang perlu penanganan lebih lanjut. Kemudian bagi gampong yang area sekitarnya masih tertimbun, baik itu jalannya dan sebagainya, segera melaporkan dan kita siap melakukan pembersihan melalui Dinas PUPR,” pungkasnya. (Aldi/*)