Kabarnanggroe.com, Kota Jantho – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar, Abdul Muchti AMd menegaskan komitmen lembaga yang dipimpinnya, menyangkut ditetapkan Paslon 01 Muharram Idris (Syech Muharram)/Syukri A Jalil sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih Aceh Besar periode 2025-20230.
Penetaan itu berlangsung, Senin (02/12/2024) melalui Pleno KIP Aceh Besar. Pasangan Syech Muharram/Syukri meraih suara terbanyak 73.673 suara, mengungguli tiga rivalnya, Musanif/Sanusi Hasyem, Mukhlis Basyah/Achmad Jazuli dan Mawardi Ali/Irawan Abdullah.
Seperti diketahui, Paslon Syech Muharram/Syukri melaju ke kursi puncak Pemkab Aceh Besar melalui jalur non partai atau jalur independen (perseorangan).
Dengan kata lain, paslon 01 Pilkada Aceh Besar itu langsung dibesut dari kehendak rakyat, bukan dibidani melalui partai.
Sejauh ini dua daerah di Aceh dimenangkan oleh jalur perseorangan, yaitu Syech Muharrra,/Syukri di Aceh Besar dan Zulkifli Adam/Suraji Yunus di Kota Sabang.
Menurut Muchti, siapa pun yang terpilih sebagai bupati, tak ada persoalan, tinggal bagaimana menyatukan niat dan langkah untuk membangun daerah.
“Bagaimanapun, kontestasi politik telah selesai dengan elegant. Kini tiba saatnya untuk bahu membahu membangun Aceh Besar, tanpa memandang kepentingan politik, kelompok atau bahkan personal,” tutur Muchti.
Ditambahkan, lembaga legislatif, tanpa memandang muasal partai politik di parlemen, tetap punya keinginan untuk berkolaborasi dan bersinerhi dengan eksekutif untuk membangun daerah.
“Saya pikir itu hal yang wajar dan menjadi dambaan rakyat. Sebagai representasi dari pemegang amanah rakyat untuk duduk di parlemen, tentu kami juga punya tanggungjawab moral dan cita cita luhur untuk mensejahterakan rakyat Aceh Besar,” tandas Muchti yang juga pemain sepakbola itu.
Ditambahkannya, sebagai pemegang mandat rakyat, pihaknya juga sadar sepenuhnya untuk tidak mengeluarkan klaim kontraproduktif dalam kemitraan eksekutif dan legislatif di Aceh Besar.
Misalnya dengan statemen tidak ada partai politik, eksekutif tak bisa bekerja. “Ini terlalu naif dalam sebuah pemerintahan yang menjungjung tinggi etika berdemokrasi.
Intinya kolaborasi dan sinergi kita dengan eksekutif adalah sebuah keniscayaan, karena ini kepentingan daerah, bukan kepentingan pribadi, kelompok atau bahkan partai politik sekalipun.
Dan kita tak pernah melihat hasil dari kontestasi itu berasal dari jalur politik atau perseorangan,” kata Muchti.
Di bagian lain, Muchti yang politisi Partai PAN itu menambahkan, pihaknya sadar sesadarnya jika eksekutif dan legislatif harus seiring langkah untuk melayani dan mensejahterakan rakyat, bukan malah melangkah sendiri sendiri. Tentu dengan mengacu kepada tugas dan fungsi masing masing
Sebagai wakil rakyat, yang sudah pasti melekat tiga fungsi, yaitu legislasi, penganggaran atau budgetting dan pengawasan (controling). Sebagai lembaga yang punya tugas dan fungsi di atas, legislatif tentu harus menjalankannya sesuai dengan regulasi yang ada.
“Tak ada hambatan emosional sedikitpun, selagi kita ada kemauan yang senada untuk rakyat, saya rasa apapun bisa kita lakukan,”
Muchti mengucapkan selamat dan terimakasih kepada Paslon 01 yang terpilih sebagai Bupati/Wakil Bupati Ace 2025-2030. Dan mengajak sama sama bersinergi.
“Mudah mudahan ke depan kolaborasi semua pihak, baik yang ada di parlemen atau yang lainnya, untuk mendukung kemajuan Aceh Besar secara menyeluruh dari sisi manapun, seperti ekonomi, pembangunan infrastruktur dan lainnya.(WD)