Kabarnanggroe.com, Banda Aceh – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Banda Aceh menjalin kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Banda Aceh dalam upaya memulihkan dan memberdayakan mantan penyalahguna narkoba melalui program pelatihan kerja berbasis kompetensi. Penandatanganan kerja sama tersebut berlangsung di Kantor Disnaker Kota Banda Aceh, Senin (3/11/2025).
Kepala BNN Kota Banda Aceh, Kombes Pol Zahrul Bawadi SH MM mengatakan, langkah kolaboratif tersebut merupakan bagian dari strategi rehabilitasi yang berorientasi pada kemanusiaan dan kemandirian ekonomi bagi para penyintas narkoba. Menurutnya, banyak mantan penyalahguna narkoba kembali terjerumus karena tidak memiliki keterampilan dan pekerjaan tetap.
“Salah satu faktor utama yang menyebabkan mantan penyalahguna kembali ke kebiasaan lama adalah kurangnya kompetensi sehingga tidak memiliki kegiatan yang memberikan penghasilan tetap,” ujar Zahrul.
“Oleh karena itu, pelatihan keterampilan menjadi bagian penting dari strategi rehabilitasi berbasis kemanusiaan sesuai dengan slogan BNN ‘War On Drugs For Humanity’ atau Perangi Narkoba Untuk Kemanusiaan. Dengan memiliki keterampilan dan pekerjaan, para penyintas akan memiliki arah hidup yang lebih positif dan mandiri,” tambahnya.
Zahrul menegaskan, BNN Kota Banda Aceh akan terus memperkuat program pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi melalui pendekatan pembinaan yang berkelanjutan.
“Kita ingin ada pembinaan bagi mereka yang sudah sadar dan pulih, agar diberi keterampilan untuk bisa berpenghasilan. Intinya supaya mereka punya kesibukan dan tidak kembali ke lingkungan yang salah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Drs Fahmi MSi, menyambut baik kerja sama tersebut sebagai bentuk sinergi antara BNN dan pemerintah daerah dalam memberikan peluang baru bagi para mantan penyalahguna narkoba untuk kembali produktif di tengah masyarakat.
“Tujuan kerja sama ini adalah untuk melaksanakan program pelatihan berbasis kompetensi, kemasyarakatan, dan kewirausahaan bagi para mantan penyalahguna narkoba pasca rehabilitasi secara efektif, terarah, dan akuntabel,” jelas Fahmi.
“Melalui program ini, kami ingin meningkatkan kompetensi mereka agar memiliki keterampilan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi. Setiap kegiatan pelatihan yang dilakukan oleh UPTD Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Banda Aceh nantinya akan melibatkan para penyintas agar mereka lebih dekat dengan dunia kerja dan dunia usaha,” lanjutnya.
Fahmi mengungkapkan, kerja sama tersebut tidak hanya sekadar memberi pelatihan teknis, tetapi juga bertujuan memperkuat semangat dan kepercayaan diri para mantan penyalahguna narkoba agar mampu berperan aktif di masyarakat serta menjauhi penyalahgunaan narkoba di masa mendatang.(Wahyu/*)






